OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Minggu, 13 Mei 2018

Tidak Ada Teror pada Yahudi dan Nasrani di Zaman Khilafah

Tidak Ada Teror pada Yahudi dan Nasrani di Zaman Khilafah

10Berita, Teror terhadap umat nasrani hanya terjadi di jaman ini, di negeri demokrasi.

Tercatat jelas dalam sejarah, selama belasan abad Khilafah islam, umat yahudi dan nasrani hidup damai di dalamnya.

Islam memang tegas terhadap kafir harbi, kafir yang nyata-nyata menegakkan suatu permusuhan dengan Islam.

Namun terhadap kafir dzimmi, yaitu orang-orang kafir yang hidup damai di dalam negara Khilafah, perlindungan terhadap jiwa, harta, dan peribadahan mereka adalah perintah syariat.

Bahkan pada suatu masa, Khilafah Turki Usmani menerima 150 ribu umat yahudi yang terusir dari Spanyol, Andalusia.

Ketika Raja Ferdinand II & Isabella, merebut Andalusia dari kekuasaan Islam, mereka mengusir umat Islam dan Yahudi yang masih tersisa. Pilihannya dua; masuk kristen, atau keluar dari Spanyol. Peristiwa itu disebut inkuisisi.

Akhirnya Khilafah menerima mereka, umat yahudi yang terusir itu. Diterima sebagai warga negara Khilafah, dilindungi hak-haknya, sama seperti warga muslim.

Ketika Al Fatih menaklukkan Konstantinipel, warga kristen ortodok justru menyambut gembira, karena mereka tahu, bagaimana Khilafah memperlakukan orang kristen.

Sepanjang sejarah Khilafah, tak ada teror untuk umat kristen. Teror itu justru terjadi hari ini, ketika Khilafah tak lagi ada.

Sebaliknya, Khilafah yang hari ini hanya sebatas ide, belum ada tubuhnya itu, justru dicitra burukkan seolah menjadi bayang-bayang di balik teror.

Sungguh aneh, jika Khilafah yang masih sebatas ide dan diemban oleh para pemikir yang selalu bergerak di level pemikiran, tak memiliki laskar militeristik, itu tiba-tiba dipersepsikan terkait dengan tindakan pengeboman. Sungguh naif.

Politik di dunia sekuler memang sangat kejam.

Apa yang ditampakkan di permukaan sering kali kebalikan dari substansinya.

Bahkan nyawa manusia sering dikorbankan melalui konspirasi untuk sekedar mendiskreditkan lawan.

Semoga Allah ta’ala melindungi kita semua selamat dari fitnahnya.

Semoga Allah melindungi yang jiwanya dikorbankan dan yang perjuangan pemikirannya difitnah. [doni]

Sumber : Dakwah media