5 Tanda Lailatul Qadar Berdasarkan Hadits Shahih
10Berita, Tidak seorang pun yang bisa memastikan lailatul qadar terjadi pada tanggal berapa. Meskipun ada hadits dari Ubay bin Ka’ab yang menyebutkan lailatul qadar terjadi pada malam 27 Ramadhan, para ulama menjelaskan bahwa hadits itu menunjukkan lailatul qadar pernah terjadi pada malam 27 Ramadhan. Bukan berarti setiap tahun tetap tanggal tersebut.
Demikian pula di tahun ini bisa jadi lailatul qadar jatuh pada malam 21, 23, 25, 27 atau 29. Sebagaimana anjuran Rasulullah untuk mencarinya di malam ganjil pada 10 hari terakhir Ramadhan.
إِنِّى أُرِيتُ لَيْلَةَ الْقَدْرِ ، وَإِنِّى نُسِّيتُهَا ، وَإِنَّهَا فِى الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ فِى وِتْرٍ
“Sungguh aku diperlihatkan lailatul qadar, kemudian aku dilupakan –atau lupa- maka carilah ia di sepuluh malam terakhir, pada malam-malam yang ganjil” (Muttafaq alaih)
Namun, ada sejumlah hadits yang menyebutkan tanda lailatul qadar. Yang jika dikelompokkan, kita akan mendapatkan lima tanda lailatul qadar berdasarkan hadits shahih.
Lima tanda lailatul qadar berdasarkan hadits shahih:
Malam tersebut langit relatif jernih dan terangHawa malam itu tidak panas, juga tidak terlalu dinginTidak ada meteor di malam tersebutTerkadang malam itu turun hujanPagi harinya matahari terbit dengan sempurna, cahayanya putih dan relatif tidak menyilaukan
Dalil-dalilnya adalah hadits-hadits berikut ini:
لَيْلَةُ القَدَرِ لَيْلَةٌ سَمْحَةٌ طَلَقَةٌ لَا حَارَةً وَلَا بَارِدَةً تُصْبِحُ الشَمْسُ صَبِيْحَتُهَا ضَعِيْفَةٌ حَمْرَاء
“Lailatul qadar adalah malam yang penuh kelembutan, cerah, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin, pada pagi harinya matahari bersinar lemah dan nampak kemerah-merahan.” (HR. Ath Thoyalisi dengan sanad yang baik menurut Haitsami)
إِنَّ أَمَارَةَ لَيْلَةِ الْقَدْرِ أَنَّهَا صَافِيَةٌ بَلْجَةٌ كَأَنَّ فِيهَا قَمَراً سَاطِعاً سَاكِنَةٌ سَاجِيَةٌ لاَ بَرْدَ فِيهَا وَلاَ حَرَّ وَلاَ يَحِلُّ لِكَوْكَبٍ أَنْ يُرْمَى بِهِ فِيهَا حَتَّى تُصْبِحَ وَإِنَّ أَمَارَتَهَا أَنَّ الشَّمْسَ صَبِيحَتَهَا تَخْرُجُ مُسْتَوِيَةً لَيْسَ لَهَا شُعَاعٌ مِثْلَ الْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ وَلاَ يَحِلُّ لِلشَّيْطَانِ أَنْ يَخْرُجَ مَعَهَا يَوْمَئِذٍ
“Sesungguhnya tanda lailatul qadar adalah jernih lagi terang, seakan-akan ada rembulan yang terang-benderang, tenang lagi sejuk, tidak ada dingin padanya tidak pula panas, dan tidak pula ada pelemparan bintang (meteor) pada malam itu hingga pagi, dan sesungguhnya tandanya adalah bahwa pada pagi hari, matahari keluar dengan sempurna tanpa ada kesilauan padanya, seperti bulan pada bulan purnama. Syaithan tidak halal untuk keluar bersama (lailatul qadr) pada hari itu.” (HR. Ahmad; hasan)
Ubay bin Ka’ab menjelaskan:
وَأَمَارَتُهَا أَنْ تَطْلُعَ الشَّمْسُ فِى صَبِيحَةِ يَوْمِهَا بَيْضَاءَ لاَ شُعَاعَ لَهَا
“..Dan sebagai tanda (lailatul qadar) adalah pada pagi harinya matahari terbit dengan cahaya putih yang tidak bersinar-sinar menyilaukan.” (HR. Muslim)
أُرِيتُ لَيْلَةَ الْقَدْرِ ثُمَّ أُنْسِيتُهَا وَأَرَانِى صُبْحَهَا أَسْجُدُ فِى مَاءٍ وَطِينٍ
“Telah diperlihatkan kepadaku lailatul qadr, kemudian saya dibuat lupa terhadapnya, dan saya melihat bahwa diriku sujud di atas air dan tanah pada pagi hari.” (HR. Muslim)
Pembahasan selengkapnya tentang lailatul qadar mulai dari keutamaan, tanggal, doa dan ciri orang yang mendapatkannya bisa dibaca di artikel Lailatul Qadar
Sumber :Tarbiyah