OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Jumat, 08 Juni 2018

Acara Bukber yang Digelar Trump Tidak Mengundang Organisasi Muslim

Acara Bukber yang Digelar Trump Tidak Mengundang Organisasi Muslim



10Berita, WASHINGTON  - Acara buka puasa bersama yang untuk pertama kalinya digelar Trump di Gedung Putih ternyata tidak mengundang organisasi Muslim. Beberapa organisasi Muslim terbesar di negara itu mengatakan mereka tidak diundang untuk acara tersebut, sehingga mengadakan acara tandingan di seberang Gedung Putih, di Lafayette Square.

Tokoh Muslim Amerika terkemuka yang menghadiri acara bukber di bawah pemerintahan sebelumnya mengatakan mereka akan menolak undangan Trump meskipun mereka diundang, mengutip alasan penargetan Trump terhadap Islam dan sejarahnya serta komentar-komentar panas Trump terkait Muslim.

"Satu hal yang kami senangi adalah bahwa Presiden Trump akhirnya menemukan bahwa ada bulan Ramadhan. Dulu ada acara berbuka puasa di Gedung Putih setiap harinya. Dan ini adalah pertanda baik Trump akhirnya mau menggelar buka puasa bersama juga," ungkap Direktur Zahid Bukhari dari Islamic Circle of North America (ICNA).

"Kami menyadari bahwa dia tidak mengundang kami. Sebagai Muslim Amerika, kami berpikir akan baik jika ada perwakilan organisasi Muslim untuk berbuka puasa di depan Gedung Putih sementara di sini lain ada juga berbuka puasa dengan diplomat Muslim asing di Gedung Putih. Itulah mengapa kami di sini."

"Ketika kami melihat apa yang Gedung Putih telah lakukan dengan larangan terhadap Muslim dan sekarang Gedung Putih menjadi tuan rumah buka puasa bersama, maka ini adalah kontradiksi," kata Reuben Eckels dari Layanan Gereja Dunia, yang menggambarkan dirinya sebagai menteri advokasi antar agama.

"Kami di sini untuk mendukung saudara-saudari Muslim kami dan mereka yang merupakan pengungsi serta imigran yang datang dari seluruh dunia ke negara ini. Dan sudah seharusnya mereka disambut di sini," tambahnya.

Presiden AS sebelumnya telah menyelenggarakan acara bukber untuk diplomat asing, pejabat Kabinet dan pemimpin Muslim dari organisasi masyarakat sipil untuk menghormati bulan suci Ramadhan di Gedung Putih.

Namun, pemerintahan Trump tahun lalu mematahkan tradisi itu dengan membatalkan acara bukber tahunan - sebuah tradisi bipartisan yang secara resmi dimulai di era Bill Clinton.

Bersama dengan perwakilan organisasi Muslim terbesar di negara itu seperti Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) dan ICNA, sekitar 150 Muslim Amerika juga berpartisipasi dalam acara tersebut untuk berbuka puasa di depan Gedung Putih pada era sebelumnya.[fq/]

Sumber :voa-islam.com