OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Sabtu, 09 Juni 2018

Amien : Saya Menantang Jokowi, Mari Bertanding Secara Fair

Amien : Saya Menantang Jokowi, Mari Bertanding Secara Fair


10Berita – Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais ingin Joko Widodo (Jokowi) tak lagi menjadi Presiden RI di periode mendatang. Dia mengajak Jokowi berduel secara gentle.

“Jadi saya menantang Pak Jokowi, mari kita bertanding secara fair. Mari kita duel secara gentle. Artinya apa, kita nggak usah jihad dengan fisik, menimbulkan bloodshed, tumpah darah, itu nanti ada masanya, kalau semua mentok saya kira itu perlu. Tapi itu masih jauh, masih ada cara lain, yaitu kita turunkan dengan demokrasi dan konstitusi,” kata Amien.

Hal ini diungkapkannya dalam ‘Tausyiah Kerakyatan 2019 Indonesia Pasca Jokowi’ di Kampung Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (9/6/2018).

Amien kemudian bicara soal Koalisi Keummatan. Amien mendapatkan pesan dari imam besar FPI Habib Rizieq Syihab untuk menyatukan kekuatan agar Koalisi Keummatan dapat mengalahkan Jokowi.

“Singkat kata memang kita perlu ada Koalisi Keummatan. Jadi saya sudah ketemu Habib Rizieq. Saya dan Prabowo sudah ketemu langsung di kediamannya. Pesan Habib, Pak Amien sebaiknya kekuatan umat Islam di dalam Koalisi Keummatan. Kita umat Islam bukan hanya membela umat Islam, tapi sekaligus nasib dan masa depan negara,” tutur Amien.

Amien lalu menyinggung soal lagu ‘#2019GantiPresiden’ yang jadi viral. Menurutnya, lagu itu masuk ke hati sebagai refleksi atas kondisi masyarakat saat ini.

Selanjutnya, Amien bicara soal faktor kemungkinan jatuhnya Jokowi. Seperti yang pernah diungkapkannya, Amien mengatakan pemimpin akan jatuh saat sudah mulai melakukan kekeliruan hingga blunder.

“Nah imam besar juga mengatakan, ‘Kita prihatin, 10 juta buka lapangan kerja, ternyata untuk tenaga kerja China. Kemudian tidak nambah utang, (tapi) malah utang makin tidak masuk akal.’ Biasanya kalau seorang pemimpin kalau mau jatuh itu bergerak dari keliru, salah, blunder, gitu seterusnya,” tutur Amien, yang juga menjabat Ketua Dewan Pembina Persaudaraan Alumni 212.

Amien mengaku, saat melakukan tawaf di Masjidil Haram, dirinya sempat berdoa. Doa itu disampaikannya saat umrah beberapa waktu lalu.

“Kemudian saya kemarin tawaf di lantai 3, saya pada putaran ketujuh berdoa. Allahumma ahlik innahu aduwullah wa adullwu mukminin. Jadi (artinya), Ya Allah hancurkanlah satu itu, sesungguhnya dia adalah musuhmu, dan musuh kaum beriman. Kalau doa kita diijabah, insyaallah,” ungkapnya.

Amien mengatakan pada Juni nanti akan digelar konferensi ulama se-Indonesia. Menurutnya, selama ini ulama tak diberi peran.

“Tapi kalau diajak, lebih dari sanggup kita. Bulan Juni akan ada konferensi ulama se-Indonesia. Jadi kita akan dengar nanti. Selama ini ulama dijadikan hantu, tapi sekarang kita dengarkan,” ucap dia.

Terakhir, Amien bicara kepada hadirin yang ada di lokasi untuk meluangkan waktu 3 menit untuk berdoa agar ada pemimpin baru di Indonesia. Menurutnya, doa puluhan juta orang akan membuat doa itu dikabulkan.

“Kemudian titip pesan dari akhir Ramadan, jadi 11 bulan lagi ada pilpres, jadi luangkan waktu 3 menit cukup. Bisa di pagi hari, sore, menghadap kiblat, berdoa, pakai bahasa masing-masing, ‘Ya Allah ya Tuhan kami, moga kau beri pemimpin Indonesia yang lebih amanah’. Kalau puluhan juta berdoa bersama-sama, saya kira Allah malu kalau tidak mengabulkan. Kita ini hizbullah, bukan kawanan setan,” ungkapnya. (dz/)

Sumber :detik.com