OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Rabu, 06 Juni 2018

Baru Seumur Jagung Memimpin Bulog, Gebrakan Budi Waseso Bikin Mafia Beras

Baru Seumur Jagung Memimpin Bulog, Gebrakan Budi Waseso Bikin Mafia Beras Kelimpungan

Dirut Badan Urusan Logistik (Bulog), Budi Waseso (foto: kumparan.com)

10Berita, Sosok Dirut Perum Badan Urusan Logistik (Bulog), Budi Waseso (Buwas), beberapa waktu terakhir menjadi sorotan publik lantaran sikap tegasnya menolak impor beras.

Meski baru sekitar satu bulan menjabat pimpinan Bulog, rupanya Buwas sudah punya strategi menangani persoalan yang dihadapi Perum Bulog.

Dalam upaya menjaga stok beras dan menstabilkan harga di pasaran, mantan perwira tinggi Polri ini akan mengeluarkan serangkaian gebrakan baru demi mewujudkan harapan rakyat akan pangan murah dan berkualitas.

Berikut ini diantara gebrakan yang akan diterapkan Pria kelahiran Pati, Jawa Tengah ini dalam memimpin Bulog kedepannya.

1. Berantas Mafia Beras

mafia-beras-ketar-ketir Buwas-pimpin Bulog (foto: sebarr.com)

Dalam hal ini Perum Bulog akan bermitra dengan Satgas Pangan guna mengontrol pengawasan rantai distribusi beras, agar tidak ada permainan mafia beras, baik dari oknum orang dalam maupun pihak lainnya yang akan merugikan Negara dan rakyat.

Mantan kepala BNN ini menegaskan akan menindak siapapun oknum yang berani bermain mengganggu rantai pasokan beras tersebut, tak peduli meski mereka adalah orang dalam sekalipun.

Buwas juga mengaku sudah mengantongi nama nama terduga mafia beras di Negeri ini, akan tetapi dia tidak bisa mengumumkannya sekarang.

2. Menolak Impor Beras

kasihan-petani-setiap-mau-panen-raya-digempur-impor-beras (foto: indonesiaraya.co.id)

Dalam sebuah kesempatan pria 58 tahun ini menyatakan Bulog, belum akan melaksanakan Impor beras, lantaran gudang gudang Bulog masih dipenuhi stok beras, meskipun perintah Impor beras sudah dilayangkan kepada Bulog melalui Surat Persetujuan Impor (SPI).

Menurut Buwas tidak harus melaksanakan impor, jika ketersediaan stok dan kestabilan harga di pasaran bisa dijamin.

“Belum dieksekusi. Wong masih banyak. SPI (Surat Persetujuan Impor) terbit bukan berarti harus dilaksanakan dong. Nanti ditaruh di mana? Gudang saya sudah penuh,”ungkap Buwas, seperti dilansir laman merdeka.com (04/06/2018)

3. Membuat Beras Kemasan Saset

jual-beras-sachet-rp-2500, upaya Buwas memutus-kartel (foto: cnbcindonesia.com)

Strategi ini akan diterapkan dalam upaya menangkal aksi para spekulan dan kartel beras. Nantinya Buwas ingin di warung warung rakyat terdapat beras Bulog kemasan Ekonomis dengan ukuran seperempat kilogram.

Saya lagi membuat beras renceng, beras yang dikemas dengan seperempat kilo gitu, Nanti ke depan akan di warung-warung ada beras isinya hanya seperempat kilo” ujar Purnawirawan Polisi ini.

Ia berharap dengan adanya kemasan beras renceng ini, rakyat miskin bisa menikmati beras dengan kualitas baik dengan harga yang terjangkau.

Sumber:

merdeka.com/uang/3-gebrakan-budi-waseso-pimpin-bulog/berencana-kemas-beras-dalam-bentuk-saset.html