OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Jumat, 08 Juni 2018

Cara Demokrat Mangganjal Koalisi Keummatan, Ciri Khas SBY

Cara Demokrat Mangganjal Koalisi Keummatan, Ciri Khas SBY

Susilo Bambang Yudhoyono. (Suratkabar.id)

10Berita, Koalisi Keummatan yang diinisiasi oleh Ketua FPI Habib Rizieq Shihab (HRS) belum terbentuk. Hingga kini, koalisi tersebut masih sebatas wacana karena belum juga dideklarasikan. Dengan kata lain, sebelum resmi terbentuk, segala kemungkinan masib bisa terjadi.

Yang terbaru muncul dari Partai Demokrat (PD) yang justru berencana membentuk koalisi saingan, yakni Koalisi Kerakyatan. Dikutip Detik.com (7/6/2018), PD mendorong terbentuknya poros ketiga di Pilpres 2019. Demokrat menawarkan Koalisi Kerakyatan atas arahan Ketum Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Kadiv Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahean mengatakan, PD sekarang sedang serius membangun poros kerakyatan. Ferdinand mengaku sudah berdiskusi dengan SBY dan memberikan arahan tersebut. PD berupaya untuk membangun Poros Kerakyatan atau Poros Nusantara.

Prabowo Subianto. (Detik.com)

Menurutnya, PD percaya diri Koalisi Kerakyatan ini dapat menyaingi Koalisi Keummatan maupun Koalisi pendukung petahana Presiden Jokowi. Terlebih lagi, Koalisi Keummatan merupakan klaim sepihak yang disarankan oleh HRS.

Ferdinand lantas menawarkan kursi Demokrat di DPR sebanyak 10% dan sosok Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk membentuk Koalisi Kerakyatan tersebuti. Ferdinand, membuka pintu bagi parpol lain untuk mendekati PD dengan membawa kandidat nama capres.

Ferdinand mengatakan saat ini tetap berkomunikasi intensif dengan parpol lainnya. Dia juga menyebut PD terus menjalin hubungan dengan kandidat capres lain, termasuk Gatot Nurmantyo.

Agus Harimurti Yudhoyono. (Industry.co.id)

Apa yang dilakukan Demokrat ini sangat tipikal sekali dengan SBY. Dengan Koalisi Kerakyatan, Demokrat ingin jadi "leader" dana koalisi. Jika bergabung dengan Koalisi Keummatan, Demokrat hanya akan jadi peserta yang tidak memiliki posisi tawar tinggi.

Soal berhasil atau tidak gagasan Koalisi Kerakyatan tersebut, yang jelas Demokrat ingin jadi penentu arah kebijakan koalisi. Tidak hanya jadi peserta saja jika bergabung dalam Koalisi Keummatan. Kita tunggu saja, strategi Demokrat tersebut berhasil atau justru blunder. ()

Sumber :skhnews