Gawat! Rencana Jokowi Berantakan, Kedaulatan Indonesia Dalam Ancaman Serius!
Ilustrasi satelit Indonesia Telkom 3 sumber: https://www.aerospace-technology.com/projects/telkom3-communication-satellite-indonesia/
10Berita, Republika (19/6/2018) melaporkan bahwa Indonesia telah mengalami kekalahan pada Pengadilan Arbitrase terhadap gugatan yang dilayangkan oleh Avanti Communication. Putusan Pengadilan Arbitrase Inggris mewajibkan Indonesia untuk membayar denda sebesar 20 juta dolar AS atau sekitar Rp 280 miliar kepada Avianti.
Indonesia yang merujuk kepada Kementrian Pertahanan RI dianggap tidak membayarkan sisa uang sewa satelit sesuai kontrak yang telah disepakati bersama Avanti. Pengadilan memberikan tenggat waktu hingga 31 Juli 2018 kepada Indonesia untuk melunasi sisa pembayaran.
https://ubiqu.id/blog/sejarah-satelit-indonesia/attachment/garuda-1/
Pada mulanya Indonesia memiliki satelit Garuda-1 yang mengisi slot orbit 123 BT atau berada di tengah-tengah NKRI di atas pulau Sulawesi. Satelit buatan Lockheed Martin tersebut kemudian mengalami kerusakan akibat kegagalan fuel sampai melenceng dari orbit pada 2015. Satelit Garuda-1 menurut recana awal akan dioperasikan sampai tahun 2019, seperti dilansir dari Indo Militer (9/11/2017).
https://www.winnetnews.com/post/jangan-emosi-kangmas-joko-widodo-kok-jawabannya-gak-masuk-akal
Merasa permasalahan ini membahayakan keamanan nasional, Presiden RI Joko Widodo lantas memerintahkan Kementerian Kominfo dan Kementerian Pertahanan untuk bergerak cepat mengamankan slot orbit 123 BT agar tidak dicaplok negara lain.
http://www.satnews.com/story.php?number=327041024
Pilihan pemerintah akhirnya jatuh pada satelit “Artemis” dari Avanti Communications Limited (operator satelit dari Inggris) yang kemudian ditindaklanjuti dengan penandatangan kontrak guna melindungi alokasi slot 123 BT dan spektrum-nya sampai satelit komunikasi militer produksi Airbus Defence and Space (ADS) on-orbit.
Masalah akhirnya timbul setelah kegagalan Indonsesia membayar sisa biaya sewa satelit yang disebabkan oleh pencairan dana yang tidak bisa dilakukan Kementerian Keuangan. Anggaran tidak dicairkan lantaran belum ada kesamaan rencana strategis ihwal penyewaan satelit antara TNI dan Kemenhan, menurut Indo Militer (8/5/2018).
Ilustrasi sumber: http://tmfassociates.com/blog/category/services/broadband/
Kehilangan slot satelit pada posisi yang sangat strategis di tengah-tengah NKRI tentu merupakan kerugian besar bagi kita. Slot satelit tersebut jika sampai diambil oleh negara lain dapat menyebabkan keamanan nasional Indonesia terancam karena dapat di mata-matai dengan mudah. Semoga saja pemerintah bergerak dengan cepat untuk menyelesaikan permasalahan ini sehingga pada tahun 2019 indonesia dapat mengisi slot tersebut dengan satelit militer canggih untuk memperkuat sistem komunikasi dan militer Indonesia, aamiin.
Sumber:
www.republika.co.id/berita/kolom/fokus/18/06/18/paig45318-indonesia-yang-kalah-di-pengadilan-arbritase-internasional
www.indomiliter.com/pentingnya-satelit-militer-di-slot-orbit-123bt-karena-ruang-angkasa-adalah-zona-tanpa-kedaulatan
www.indomiliter.com/kemhan-digugat-perusahaan-satelit-asal-inggris-inilah-profil-satelit-artemis