Hamas Luncurkan Lusinan Roket ke Israel Sebagai Balasan Serangan Zionis ke Kamp Pengungsi Gaza
10Berita, Kelompok pejuang Palestina Hamas menembakkan lusinan roket ke Israel sebagai tanggapan atas serangan Zionis pada sebuah kamp pengungsi di Gaza pada Selasa (26/6/2018) malam, dengan menargetkan sebuah mobil milik seorang anggota Hamas.
Pesawat Israel dan tank menghantam kendaraan tersebut di kamp pengungsi Nusseirat di Jalur Gaza tengah, di mana penduduk setempat mengatakan mobil itu meledak dalam bola api. Sebuah gambar yang diposting di media sosial menunjukkan bola api di sebuah gang yang dikatakan sebagai mobil yang telah terkena tembakan.
Sebuah pernyataan oleh militer Israel mengatakan mobil itu milik seorang pejuang "sangat terlibat dalam meluncurkan pembakaran dan ledakan balon dari Jalur Gaza ke Israel". Dua pos pengamatan Hamas juga terkena tembakan, tambahnya.
Tidak ada korban dilaporkan.
Balon-balon pembakar, juga layang-layang, telah menjadi simbol kuat gelombang protes Palestina yang meletus pada tanggal 30 Maret melawan blokade Israel yang mematikan selama satu dasawarsa di Gaza.
Tidak ada yang terluka oleh kebakaran itu, tetapi nyala api - yang dipicu oleh angin Mediterania - telah menyebabkan kerugian panen besar, klaim Israel.
Pada hari Rabu malam, 13 roket ditembakkan ke Israel, militer negara itu mengatakan, yang tidak menyebabkan korban atau kerusakan.
Juru bicara Hamas Fawzi Barhoum di Gaza mengatakan penargetan Israel terhadap mobil itu "layak mendapat respon cepat" dengan penembakan roket dan menunjukkan faksi bersenjata siap "membela rakyat kita dan melindungi kepentingan mereka".
"Setiap tindakan konyol yang dilakukan oleh pendudukan Israel terhadap Palestina membuktikan kegagalan kebijakan Israel dan salah perhitungan rencana Israel," Barhoum menambahkan dalam sebuah pernyataan berbahasa Inggris.
Tiga roket dihancurkan dalam penerbangan oleh sistem pertahanan udara Iron Dome Israel, seorang jurubicara militer mengklaim kepada AFP.
Sejak 30 Maret, warga Gaza telah berdemonstrasi di sepanjang perbatasan yang dijaga ketat sebagai protes atas blokade Israel selama satu dekade di wilayah itu dan untuk mendukung hak Palestina untuk kembali ke tanah mereka setelah melarikan diri atau diusir dari selama perang seputar pembentukan Israel pada tahun 1948.
Demonstrasi memuncak ketika setidaknya 62 orang Palestina tewas oleh pasukan Zionis Israel ketika delegasi Washington menghadiri peresmian kedutaan AS yang direlokasi di kota Yerusalem yang disengketakan pada 14 Mei. Tidak ada orang Israel yang terbunuh selama protes.
Israel bersikeras bahwa seluruh Yerusalem adalah "ibukota abadi", tetapi Palestina mengatakan sektor timur, yang diduduki Israel dalam perang tahun 1967 dan kemudian secara ilegal dianeksasi, sebagai ibu kota negara masa depan mereka. (st/TNA)
Sumber : voa-islam..com