OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Senin, 25 Juni 2018

Ini Perjalanan Hidup (alm) Ustadz Hari Moekti

Ini Perjalanan Hidup (alm) Ustadz Hari Moekti


10Berita – Inalillahi wa inailaihi rojiun. Telah meninggal Ustadz Hari Moekti kemarin. Inilah perjalanan hijrahnya:

Hari Moekti atau Hari Mukti, lahir di Cimahi, 25 Maret 1957, umur 61 tahun, adalah mantan rocker Indonesia yang sekarang menjadi dai. Penyanyi dengan nama asli Hariadhi Wibowo ini berubah namanya menjadi Hari Moekti ketika banyak yang menanyakan dirinya Hari yang mana dan yang dijawab Hari yang kakaknya Moekti, jadilah dia dipanggil Hari Moekti.

Sejak kecil hingga menamatkan studinya di SMA, hari-hari Hari Moekti dihabiskan di Cimahi dan Bandung. Kemudian sebagai anak tentara, Hari mengikuti orang tuanya yang pindah tugas ke Semarang. Di kota Semarang Harry pernah menjadi room boy di Hotel Patra Jasa Semarang selama satu tahun. Dari kota Semarang pula karier Hari Moekti dalam bidang musik dimulai. Harry dan beberapa kawannya membentuk grup band Darodox (dari bahasa jawa yang berarti nderedeg atau gemetar).

Tahun 1980 sesudah ayahnya meninggal, Hari kembali ke Bandung. Di Bandung, Hari bergabung dengan Orbit band, Primas band bersama Tommy Kasmiri, kemudian New Bloodly Band. Perjalanan musik Hari kemudian dilanjutkan di kota Jakarta dengan bergabung bersama Makara dari tahun 1982 sampai tahun 1985. Namun ketika Hari melakukan rekaman solo grup ini bubar. Suatu hal yang dianggap mengangkat kariernya adalah ketika bergabung dengan Krakatau pada tahun 1985.

Halaman selanjutnya →

Halaman 1 2 3

Beberapa rekaman Hari Moekti yang meledak di pasaran antara lain adalah Lintas Melawai pada tahun 1987, Ada Kamu, Aku Suka Kamu Suka dan Satu Kata bersama grup band Adegan. Selama kariernya Hari telah membuat tujuh album rekaman, albumnya yang terakhir adalah Di Sini. Album terakhir itu dibuat ketika Hari mulai menekuni agama Islam lebih mendalam, sehingga Hari tidak melakukan promosi dengan mengadakan show seperti yang dilakukan setiap penyanyi ketika albumnya muncul. Akibatnya album terakhir itu kurang laku di pasaran.

Dunia yang dekat petualangan alam adalah dunia Hari yang lainnya ketika masih menjadi penyanyi. Ia sempat membuat klub panjat tebing di Sukabumi, juga menjadi anggota SAR, aktif dalam olah raga Arung Jeram (search and Rescue) kemudian mengikuti kursus terjun payung di Australia. Semua itu dilakukannya dari tahun 1990 sampai 1996.

Hijrah dari rocker menjadi Da’i

Proses mendapatkan hidayah yang dilakukan oleh Hari Moekti bukanlah perjalanan yang instan, butuh proses dan pengorbanan. Harta, pikiran dan tenaga juga keluarga yang tidak mendukung beliau berubah dari rocker menjadi da’i ditentang, sehingga harta habis membayar hutang, bisnis hancur, sehingga tidak menyisakan apapun. Namun, dibalik itu semua beliau merasa terlahir kembali, dengan kehidupan baru yang sampai sekarang beliau jalani, yakni pengemban dakwah dan bergabung dengan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), organisasi dakwah Internasional yang berada di lebih 40 negara di dunia yang menyerukan tegaknya hukum-hukum Allah SWT dalam wadah Khilafah rasyidah ‘ala min Hajjin Nubuwah. Terdapat pro dan kontra dari fans beliau dengan bergabungnya beliau dengan HTI, namun beliau tetap istiqomah dengan dakwah bersama HTI.

Aktivitas Hari Moekti

Setelah hijrah dari rocker menjadi da’i kini ustadz Hari Moekti aktif dalam kegiatan dakwah dan juga kegiatan sosial dalam membantu kesusahan yang dialami oleh sesama di seluruh penjuru nusantara. Beliau aktif menyerukan Wakaf sebagai gaya hidup seorang muslim, hal ini beliau lakukan karena terinspirasi dari kebiasaan para sahabat Nabi Muhammad SAW yang selalu mewakafkan hartanya jika mereka mendapatkan rejeki.

Dalam menjalan aktivitas ini, beliau aktif sebagai pembina di salah satu Lembaga Wakaf yang menyalurkan wakaf untuk proyek wakaf sarana air bersih, wakaf al quran, wakaf sarana dakwah, wakaf pembangkit listrik, wakaf produktif, donasi kesehatan, donasi pendidikan dan juga zakat peer to peer di Lembaga filantropi Islam, badan Wakaf Al Qur’an.(kk)

Sumber: http://harimoekti.com/profil-hari-moekti/