OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Rabu, 27 Juni 2018

Kepala Daerah yang Menang Jangan Dijadikan Mandor Politik dan ATM Partai!

Kepala Daerah yang Menang Jangan Dijadikan Mandor Politik dan ATM Partai!

Suasana adat Jawa yang kental di TPS 3 Sidodadi Samarinda Ulu, Samarinda Kaltim| AKURAT.CO/Ibnu Rusyd

10Berita,  Ketua Progres 98 Faizal Assegafberharap kepala daerah yang menang hari ini jangan dijadikan mesin uang untuk kepentingan partai.

"Siapapun yang terpilih di pilkada serentak adalah putra-putri terbaik bangsa untuk melayani rakyat secara adil dan tanpa diskriminasi. Kepala daerah yang menang tidak boleh diposisikan sebagai mandor politik dan ATM bagi kepentingan parpol manapun. Selamat berdemokrasi dengan ceria, jujur, dan beradab," tulis Faizal Assegafmelalui akun Twitter.

Sementara itu, Presiden Joko Widodomengajak masyarakat memilih pemimpin terbaik sekaligus mengingatkan bahwa pilihan boleh berbeda tetapi semua tetap bersaudara.

"Mari memilih pemimpin terbaik di kabupaten, kota dan provinsi. Pilihan boleh berbeda, tetapi kita tetap bersaudara. Selamat memilih!," tulis Presiden Jokowi melalui akun Twitter @jokowi yang diunggah sekitar pukul 08.01 WIB.

Pada Rabu ini, pemilihan kepala daerah dilaksanakan serentak di 171 daerah pemilihan di Tanah Air. Para warga memilih 17 gubernur, 115 bupati, dan 39 wali kota.

Presiden Jokowi mengajak masyarakat untuk memilih pemimpin terbaik. Presiden juga mengingatkan bahwa "pilihan boleh berbeda tetap tetapi kita tetap bersaudara."

Kepala Negara mengingatkan pilihan politik boleh berbeda, tetapi setelah itu biarkan pemimpin yang kita pilih bekerja selama lima tahun.

"Saya mengajak seluruh komponen bangsa Indonesia untuk bersatu padu terlepas apapun pilihan politik kita," kata Presiden Jokowi melalui fanpage Facebooknya.

Sebagai bangsa yang besar, lanjut Kepala Negara, sesungguhnya Indonesia masih harus menghadapi persoalan yang jauh lebih besar di masa datang, dan persoalan tersebut hanya dapat dihadapi dengan persatuan bangsa.

Dalam pilkada serentak 2018 yang digelar Rabu ini, tercatat ada 514 pasangan calon berebut menjadi gubernur, wakil gubernur, bupati, wakil bupati, dan wali kota, wakil wali kota.

Rinciannya sebanyak 435 pasangan calon atau 84 persen diusung partai politik dan sebanyak 79 pasangan calon atau 16,6 persen berasal dari jalur perseorangan.

Untuk aparatur sipil negara sejumlah 153 calon, TNI/Polri 13 calon, politikus 448 calon, dan swasta 500 calon. Untuk 153 ASN yang mencalonkan Pilkada sebanyak 6 gubernur, 59 bupati, 18 wali kota dan 15 wakil wali kota. []

Sumber :UC News