MATINYA PARA PENGHUJAT by Zeng Wei Jian
10Berita, Paul Kammerer, Austrian biologist sekaligus 'a wild genius' yang bunuh diri di usia 45 tahun, menciptakan formulasi "theory of seriality".
Dia menulis buku Das Gesetz der Serie (The Law of Series). Kesimpulannya, all events are connected by waves of seriality. Albert Einstein menyebutnya "interesting and by no means absurd."
Di era "revolusi mental", ada sebuah fenomena tidak etis. Alim ulama, agama, kitab suci, simbol sakral dan Habib Rizieq dilecehkan secara kasar. Muncul banyak penghujat. Di antara mereka, ada yang kena stroke dan mati.
Satu event disebut accident, twist of fate atau coincidence. Artinya, sebuah kejadian that happens by chance atau without apparent causal connection.
Di antara tragedi kena stroke, mati dan tewas tenggelam itu ada satu konektifitas; mereka sama-sama pernah menghujat ulama dan Habib Rizieq.
Dari satu tragedi ke tragedi lain, beruntun maka sebuah "serial" bisa dilihat.
Serial tragedi mati ini belum bisa menjadi sebuah hukum ilmiah; mereka yang kurang ajar kepada Habib Rizieq pasti akan kena azab.
Saya kira, menzolimi orang-orang baik pasti dosa. Ada konsekuensi buruknya. Struck down by a calamity. Bad karmic. Kuwalat.
Bila hanya satu-dua kejadian, orang bisa bilang "ah kebetulan saja". Tidak ada inter-koneksitas. Tapi bila berulang kali terjadi, mereka yang punya otak mesti berpikir soal probabilitasnya; yaitu menghina Habib Rizieq akan berakibat fatal. Minimal bonyok.
Hendaknya, jangan sepelekan sebuah kemungkinan. Sekecil apa pun itu. Probabilitas punya paradox sendiri. Kata Arthur Koestler (The Roots of Coincidence), "The mathematically naive person seems to have a more acute awareness than the specialist of the basic paradox of probability theory, over which philosophers have puzzled ever since Pascal initiated that branch of science in 1654."
Serial kejadian na'as pasca menghina ulama mungkin masuk apa yang disebut Carl Jung sebagai "synchronicity", the events should be unlikely to occur together by chance, but this is questioned because there is usually a chance, no matter how small.
Relasi "menghina ulama" dan "mati tenggelam" memang sulit dibuktikan. Hanya bisa dirasakan koneksinya. Toh, saya tidak hendak membangun teori causalitas (cause and effect).
Sebaiknya, stop cursing Habib Rizieq dan alim ulama lain. Selain tidak pantas, itu tidak etis. Dan, siapa tau anda bisa kuwalat.
Penulis: Zeng Wei Jian
Sumber :Portal Islam