Melawan 9 Naga, Jurus Anies Hadapi Jokowi di Pilpres 2019
Referensi pihak ketiga
10Berita, Anies Baswedan kembali menjadi berita. Orang nomor satu DKI itu menyegel Pulau C dan D reklamasi Teluk Jakarta. Langkah berani ini dilakukan untuk mengembalikan kewibawaan negara.
Mantan juru bicara pemenangan Jokowi-JK di Pilpres 2014 itu menilai republik sudah kehilangan wibawa di bawah bayang-bayang konglomerasi. Salah satu buktinya adalah berdirinya proyek raksasa Reklamasi Jakarta--yang banyak menuai pro dan kontra-- dengan menabrak banyak perizinan.
Penyegelan dilakukan terhadap 932 unit bangunan di pulau D yang terdiri dari 212 unit rukan dan 409 rumah tinggal yang telah selesai, serta 311 unit rukan dan rumah tinggal yang belum selesai. Sementara untuk pulau C diberlakukan penutupan lokasi pembangunan.
Nah, peristiwa ini bisa saja diartikan sebagai babak baru Anies menuju Pilpres 2019. Pasalnya, langkah berani Anies ini diyakini dapat mendongkrak popularitasnya menjelang pilpres. Setidaknya ada dua kuasa kuat yang bakal dihadapinya.
Referensi pihak ketiga
Pertama, Anies akan berhadapan dengan kuasa '9 Naga'. Pulau C dan D adalah pulau buatan yang dikuasai pengembang PT Kapuk Naga Indah anak perusahaan Agung Sedayu Group milik Sugianto Kusuma alias Aguan. Pemilik dua pulau itu bukan orang sembarangan.
Tempo pernah mengeluarkan laporan dengan judul 'Geliat Naga Pertama', Senin, 11 April 2016. Laporan menyebut, Sugianto Kusuma adalah orang nomor satu dalam deretan "sembilan naga" yang melegenda. Sepak terjang bisnis Sugianto bersama "The Gang of Nine" dimulai ketika Orde Baru berkuasa. Aguan—panggilan Sugianto—disebut-sebut sebagai sang godfather.
Kedua, Anies akan berhadapan dengan kuasa pemerintah Joko Widodo. Selama ini, Pulau C dan D sudah mendapat lampu hijau pemerintah. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan memastikan reklamasi Teluk Jakarta, terutama di Pulau C dan Pulau D dapat dilanjutkan. Pemerintah memastikan semua masalah di Pulau C dan Pulau D sudah beres karena sudah mengantongi izin Kementerian Lingkungan Hidup. ''Jadi tidak ada alasan berlama-lama," kata Luhut dikutip kompas.com, Rabu (13/9/2017).
Referensi pihak ketiga
Tentunya, Anies paham risiko dan hitungan politis yang bakal diperolehnya. Menariknya, ketika menyegel kedua pulau milik Aguan, Anies mengenakan kemeja batik bermotifkan naga bermahkota. Naga dalam mitologi Jawa biasanya dikenal sebagai pelindung atau pengayom. Apakah bisa diartikan, Anies seakan ingin menyatakan diri sebagai 'pelindung kewibawaan republik.'
Masih ingat dengan aksi Amien Rais meramal garis tangan Anies Baswedan. Seperti dikutip detik.com, Selasa (24/4/2018), Gubernur DKI ini dikatakan bakal menjadi penyelamat negeri. "Insyallah, mana saya ramal tangannya, insyaallah ini penyelamat negeri."
Hingga kini, Anies terlihat masih jauh dari ramainya Pilpres 2019. Elektabiitas dan popularitasnya dalam survei masih jauh di bawah nama-nama elite politik lainnya. Seperti Pilkada DKI 2017, Anies muncul belakangan dan menjadi pemenang. Mungkinkah terulang?
Sumber :UC News