OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Senin, 25 Juni 2018

Menjelang Pilkada Serentak, SBY: Harapan Saya, Pemerintah dan Seluruh Jajarannya Dapat Netral

Menjelang Pilkada Serentak, SBY: Harapan Saya, Pemerintah dan Seluruh Jajarannya Dapat Netral

10Berita, BOGOR—Menjelang pelaksanaan Pemilihan Umum Kepala Daerah serentak yang dilakukan pada 27 Juni 2018 mendatang, Ketua Umum DPP Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono meminta BIN, TNI dan Polri tetap netral.

SBY mengungkapkan selama dirinya berkuasa, tidak pernah menggunakan kekuatan negara untuk memenangkan parpolnya.

“Harapan saya pribadi, juga harapan rakyat saya yakini, negara, pemerintah, BIN, Polri dan TNI netral,” kata SBY, pada Sabtu (24/6/2018) kemarin.

Terkait netralitas tersebut, SBY mengatakan selama 10 tahun berkuasa, dirinya mengenal pemerintah dan TNI.

Menurut SBY , karena selama 10 tahun itu lah, ia menyampaikan agar negara, pemerintah termasuk BIN, TNI dan Polri bersikap netral, meskipun dulu dirinya juga capres 2009 meskipun parpolnya juga ikut dalam pemilu, dan tahun 2014 elektabilitas PD sedang rendah.

“Tetapi saya tidak pernah menggunakan kekuatan yang harusnya netral, untuk memenangkan partai yang saya pimpin. Tidak apa-apa kalah, sebagai mana Demokrat pada tahun 2014 lalu,” katanya.

Sedikitnya ada tiga harapan yang disampaikan SBY. Harapan agar aparat pemerintah netral juga telah disampaikannya pada kegiatan di Madiun 18 Juni lalu. Harapan pertamanya, ia sampaikan agar pelaksanaan Pilkada Jabar dan Pilkada serentak seluruh Indonesia berlangsung secara damai dan demokratis.

“Demokratis artinya jujur dan adil,” ucapnya.

Harapan berikutnya, rakyat Indonesia memilih siapa yang diyakini mampu memimpin, sebagai pemimpin yang baik. Masyarakat diajak menggunakan hati nuraninya dalam menentukan pemimpin, jangan mau dipaksa atau dibawah tekanan untuk memilih yang tidak disukai, dan juga jangan silau dengan iming-iming.

“Sebab kalau salah satu dua memilih karena iming-iming, maka menyesalnya lima tahun. Karena ternyata bukan itu yang terbaik memimpin Jabar, atau provinsi lainnya seluruh Indonesia,”pungkasnya. []

SUMBER:REPUBLIKA