OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Minggu, 03 Juni 2018

Pendeta Anderson Bunuh Jemaatnya di Gereja karena Cemburu

Pendeta Anderson Bunuh Jemaatnya di Gereja karena Cemburu

"Setelah membunuh korban aku menyetubuhi korban. Aku menyesal kali membunuhnya," ucap Pendeta Anderson.

Handover

Pendeta Anderson (ada yang tulis Henderson) Sembiring.

10Berita – Pendeta Anderson Sembiring (ada yang tulis Henderson. Red), 53, pendeta di Gereja Sidang Rohol Kudus Indoesia (GSRI) Tanjung Morawa, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara yang membunuh Rosalia Cici Maretini Siahaan, 21, jemaatnya di kamar mandi gereja pada Kamis (31/05/2018), masih diperiksa intensif oleh Polres Deliserdang.

Informasi diperoleh, Sabtu (02/06/2018), menurut pengakuan Pendeta Anderson Sembiring kepada petugas, kenekatannya membunuh korban karena Anderson terbakar cemburu korban menjalin komunikasi dengan mantan pacarnya. Anderson tak mau jika korban jatuh kepelukan mantan pacar korban, sehingga dia nekat menghabisi nyawa korban.

Biadabnya lagi, Pendeta Anderson juga mengakui setelah membunuh korban, birahi Anderson memuncak sehingga dia menyetubuhi korban meskipun tidak bernyawa lagi. Namun karena tak berasa lagi, Anderson Sembiring mengeluarkan spermanya dekat korban. Selain itu, Anderson juga mengakui jika korban sedang hamil hasil hubungan dirinya dengan korban.

Kepada wartawan, Pendeta Anderson di Polres Deliserdang menerangkan sudah menjalin hubungan asmara dengan korban Rosalia sejak tiga tahun lalu. “Aku sudah pacaran sama dia (korban) tiga tahun, dia anak angkatku,” ujar Anderson Sembiring kutip Sindonews.com.

Pendeta Anderson juga mengakui korban sudah hamil tiga bulan. “Setelah membunuh korban aku menyetubuhi korban. Aku menyesal kali membunuhnya,” ucap Anderson seraya menundukkan kepala.

Tempat Terpisah, Kasat Reskrim Polres Deliserdang AKP Ruzi Gusman ketika dikonfirmasi menyebutkan tersangka Anderson Sembiring dijerat Pasal 338 Sub 340 KUHPidana dengan ancaman hukuman maksimal hukuman mati.*

Sumber :Hidayatullah.com