Plak! Akibat Tak Sabar Tunggu KPU, Komjen Iriawan Bungkam Para Pendukung Ridwan Kamil
Referensi pihak ketiga
10Berita, Klaim kemenangan yang dilakukan oleh kubu Ridwan Kamil di Pilkada Jabar terlalu tergesa-gesa.Klaim itu didasari oleh hasil quick count sejumlah lembaga survey. Padahal jika ditilik angka perolehan Paslon Ridwan Kamil-Uu (Rindu) dan Sudrajat-Ahmad Syaikhu (Asyik) tidak terpaut jauh.
Misalnya survei versi SMRC, Rindu memperoleh 32,26% sedangkan Asyik 29,58%. Dengan kisaran selisih 2,68% angka ini sangat mungkin berubah dihitungan real count KPU.
Litbang Kompas-Referensi pihak ketiga
Ingat, quick count bukanlah suara sesungguhnya. Lembaga survey seperti SMRC hanya mengambil sampel di 400 TPS dari total 74.948 TPS di Jawa Barat. Harus disadari bersama bahwa tingkat keakuratan hitungan quick count sangat tergantung pada sampling yang dilakukan.
Itulah sebabnya mengapa saya katakan klaim kemenangan yang disertai suguhan airmata dan sujud syukur itu terlalu dini dan tergesa-gesa. Sabar, tunggu KPU.
Tapi agaknya euforia publik pendukung terlanjur besar hingga KPU pun diabaikan. Padahal sikap ini berpotensi membawa gesekan. Katakanlah misalnya, hasil hitung cepat meleset dan justru membawa paslon Asyik sebagai pemenangnya. Tuduhan, cercaan, kecurigaan pasti akan muncul.
Referensi pihak ketiga
Nah, terkait dengan potensi itulah Penjabat Gubernur Jawa Barat M. Iriawan menghimbau kepada masyarakat agar menunggu hasil resmi penghitungan suara pada 9 Juli 2018 nanti untuk menjaga situasi agar tetap kondusif pasca pilkada.
Lebih lanjut ia juga punya permintaan khusus kepada paslon yang terlanjur bergembira ria itu.
“Kami himbau juga kepada para paslon hormati dulu proses penghitungan suara resmi, boleh merasa unggul tapi tunggu dulu hasil dari KPU. Kami harap untuk menahan diri saja,” ucapnya (tempo.co/27/06/2018).
Plak!
Referensi pihak ketiga
Tepat sasaran. Ya, semestinya jangan dulu ada yang merasa unggul. Cobalah menahan diri sebab semua bisa saja terjadi.
Sumber :UC News