OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Jumat, 01 Juni 2018

Tersinggung Berita Lalu Geruduk dan Lakukan Pemukulan, Ini Tanggapan Presiden PKS

Tersinggung Berita Lalu Geruduk dan Lakukan Pemukulan, Ini Tanggapan Presiden PKS

10Berita, Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mohamad Sohibul Iman menyatakan, melakukan persekusi dan pemukulan karena tersinggung bukanlah demokrasi. Namun, aksi itu adalah premanisme.

“Jika perbedaan sikap n pilihan politik diselesaikan dg fitnah n provokasi masa agar partai politik diluar dirinya dibubarkan itu bukan demokrasi tapi fasisme. Jika tersinggung diselesaikan dg persekusi n pemukulan pihak lain itu jg bukan demokrasi tp premanisme. #AyoLebihBaik” kata pria yang akrab disapa MSI itu melalui akun Twitter pribadinya @msi_sohibuliman, Kamis (31/5/2018) malam.

Jika perbedaan sikap n pilihan politik diselesaikan dg fitnah n provokasi masa agar partai politik diluar dirinya dibubarkan itu bukan demokrasi tapi fasisme. Jika tersinggung diselesaikan dg persekusi n pemukulan pihak lain itu jg bukan demokrasi tp premanisme. #AyoLebihBaik

— mohamad sohibul iman (@msi_sohibuliman) 31 Mei 2018


Sekitar seratus orang massa PDIP mendatangi kantor media Radar Bogor di Jalan KH. R. Abdullah Bin Muhammad Nuh, Tanah Sareal, Kota Bogor, Rabu (30/5/2018) sore sekitar pukul 16.00 WIB. Mereka marah dan memukul salah seorang staf kantor yang bertugas. (Baca: Massa PDIP Geruduk Kantor Radar Bogor, Satu Staf Dipukul)



Massa menggeruduk kantor Media Radar Bogor karena pemberitaan yang diterbitkan media tersebut pada pagi harinya dengan judul "Ongkang-ongkang Kaki Dapat Rp112 juta".

"Mereka datang dengan marah-marah, membentak, mengejar staf kami yang ada di depan, dan merusak dengan sengaja properti kami," kata Pemimpin Redaksi Radar Bogor Tegar Bagja.

Selain membentak dan memaki, massa juga sempat melakukan dorong-dorongan terhadap Tegar dan beberapa karyawan. Bahkan salah seorang staf Radar Bogor dipukul namun berhasil ditangkis.

"Secara fisik, satu orang staf kami ada yang dipukul tapi ditangkis. Itu terjadi di belakang Aula Radar Bogor di lantai satu. Saya juga didorong-dorong," lanjutnya. [Ibnu K/]

Sumber :Tarbiyah