OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Jumat, 29 Juni 2018

Trump dan Putin Akan Bertemu di Helsinki, Berikut 5 Alasannya

Trump dan Putin Akan Bertemu di Helsinki, Berikut 5 Alasannya


Presiden Donald Trump dan Presiden Vladimir Putin. (Aljazeera.net)

10Berita – Washington. Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin akan bertemu di ibu kota Finlandia, Helsinki pada 16 Juli mendatang. Pertemuan ini akan menjadi pertemuan formal pertama antara kedua pemimpin.

Rencana pertemuan datang saat hubungan Amerika-Rusia sedang pelik: Rusia dituding melakukan intervensi pada pemilihan presiden AS 2016 lalu, serta dukungannya pada rezim Suriah yang terus berjalan.

Helsinki menjadi pilihan logis untuk pertemuan Trump dan Putin. Ini tak terlepas dari karena peran historis yang dimainkannya dalam hubungan AS-Rusia (atau Soviet) dan untuk masalah logistik kedua pemimpin.

Berikut adalah lima alasan mengapa Helsinki masuk akal sebagai lokasi untuk pertemuan:

Situs Perjanjian Helsinski

Tahun 1975, Presiden AS Gerald Ford bertemu dengan pemimpin Soviet Leonid Brezhnev untuk menandatangani Perjanjian Helsinki. Sebuah deklarasi bersama untuk meningkatkan hubungan antara negara komunis dan kapitalis selama Perang Dingin. Pertemuan juga diikuti oleh perwakilan dari 3 negara Eropa dan Amerika Utara.

Meski tak mengikat, perjanjian itu datang sebagai pendingin hubungan AS dan Soviet, sebagai negara adikuasa bersenjata nuklir paling kuat di dunia.

Dari fakta sejarah tersebut, tampaknya Helsinki menjadi pilihan tepat untuk pertemuan antara Donald Trump dan Vladimir Putin.

George H.W. Bush dan Mikhail Gorbachev Bertemu di Helsinki

Tahun 1990, sesaat sebelum runtuhnya Uni Soviet, Presiden AS George Bush Sr bertemu dengan Presiden Uni Soviet Mikhail Gorbachev. Pertemuan ini juga digelar di Helsinki. Keduanya membahas krisis dunia kala itu: eskalasi di Teluk Persia, yang akhirnya mengarah pada Perang Teluk I.

Mengingat kesulitan pemimpin Soviet yang semakin meningkat dan keengganan warga Rusia terhadap keterlibatan asing setelah kampanye berlarut-larut di Afghanistan, Bush pada akhirnya tidak meminta Gorbachev untuk mengirim pasukan guna menghadapi Saddam Hussein.

“Di Helsinki, Presiden Gorbachev dan aku bertemu, semoga dapat memperkuat pendekatan kita bersama terhadap tindakan agresi yang tidak dapat dibenarkan ini,” kata Bush saat mendarat di Finlandia.

Pertemuan itu menawarkan satu lagi preseden historis bagi Finlandia, sebagai sebuah situs di mana para pemimpin Amerika dan Rusia berkumpul di masa lalu.

Finlandia Bukan Bagian NATO

Finlandia merupakan wilayah netral bagi Trump dan Putin karena bukan bagian NATO. seperti diketahui, NATO merupakan aliansi militer yang dibentuk untuk melindungi Eropa dari agresi Rusia (Soviet) kala itu. Selama Perang Dingin pun, Finlandia menjadi penyeimbang bagi Barat dan Timur.

Status non-NATO Finlandia juga menawarkan Trump kesempatan untuk membuat semacam gerakan simbolis yang membawa beban signifikan dalam hubungan internasional: Dia meninggalkan wilayah NATO untuk bertemu dengan Putin. Sebuah langkah yang menggarisbawahi kritikannya terhadap pemimpin NATO baru-baru ini.

Trump Telah Ada di Eropa

Ada pula alasan praktis mengapa Helsinki jadi pilihan. Pada hari-hari menjelang pertemuan, Trump telah berada di Eropa – pertama untuk pertemuan NATO, dan kemudian untuk kunjungannya ke Inggris yang lama tertunda.

Hal itu membuatnya lebih mudah secara logistik bagi Trump untuk bertemu dengan Putin di benua tersebut.

Sehari Sebelumnya Putin Ada di Rusia

Piala Dunia 2018 yang berlangsung di Rusia, akan berakhir di Moskow pada 15 Juli – sehari sebelum jadwal pertemuan Trump dan Putin. Helsinki berjarak kurang dari dua jam perjalanan dari Moskow, menjadikannya lokasi yang nyaman bagi Putin. (whc/)

Sumber :dakwatuna