226 Warga Kalbar Mengungsi, Polri Sebut Ricuh Itu Hoaks. Andai Saja Pelakunya FPI
Referensi pihak ketiga: analisapublik.com
10Berita, Pilkada telah usai, akan tetapi ternyata 226 warga kalbar mengungsi ke Barak Yon Zipur 6. Kapolda Kalimantar Barat Irjen Pol Didi Haryono mengatakan kepada para pengungsi bahwa tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Bahwa unjuk rasa memotong babi itu sebenarnya merupakan ritual tolak bala. Para pengungsi itupun sudah kembali ke rumah masing-masing. Dikutip dari Harian Terbit 2 Juli 2018 harianterbit.com/m/daerah/read/2018/07/02/99381/0/20/-226-Pengungsi-di-Kalbar-Telah-Kembali.
Menurut Kadiv Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto mengatakan bahwa isu ricuhnya Kalimantan Barat akibat pilkada adalah Hoaks. Apalagi sampai beredar kabar bahwa situasi ditingkatkan menjadi siaga I. Polri meminta masyarakat untuk tidak terprovokasi dengan adanya kabar dari media sosial. Dikutip dari Pos-Kupang.com 30 Juni 2018 kupang.tribunnews.com/2018/06/30/soal-hoaks-rusuh-di-kalbar-polri-imbau-tokoh-masyarakat-tak-terprovokasi.
Referensi pihak ketiga: thetanjungpuratimes.com
Ada 2 kemungkinan dari kasus tersebut:
Masyarakat semacam menerima teror dengan adanya unjuk rasa besar-besaran di muka umum. Apalagi unjuk rasa tersebut dengan membakar ban dan menyembelih babi. Sebenarnya memang acara adat, tapi karena dilakukan di terminal, kemudian disalah pahami oleh masyarakat yang lain.Sebenarnya memang beredar hoaks, sehingga masyarakat mengungsi ke Barak Yon Zipur 6.
Referensi pihak ketiga: pontianakpost.co.id
Jikalau FPI Dalangnya
Untung saa para pengungsi telah dipulangkan. Akan tetapi bagaimana jika pelakunya FPI?
Besar kemungkinan jika sebuah konflik dilakukan oleh FPI, atau FPI melakukan ritual besar-besaran tolak bala. Bisa jadi masyarakat sekitar juga akan merasa diteror, dan bisa saja memilih untuk mengungsi.
Benarkah jika FPI yang berada di balik kerusuhan akan diberitakan lebih heboh?
Sumber : UC News