OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Sabtu, 28 Juli 2018

Alat Nano Bubble yang Digunakan di Kali Item Ternyata dari Singapura

Alat Nano Bubble yang Digunakan di Kali Item Ternyata dari Singapura

 

10Berita, Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta menjelaskan bahwa alat tersebut diperoleh dari sebuah perusahaan Singapura.

Foto Udara, Kali Item, Kemayoran

Teka-teki dari mana sebenarnya alat nano bubble yang digunakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk membersihkan Kali Item akhirnya terjawab. Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta, Teguh Hendarwan, menjelaskan bahwa alat tersebut diperoleh dari sebuah perusahaan di Singapura.

Teguh menjelaskan, satu unit alat nano bubble dari perusahaan asal Singapura yang sedang digunakan di Kali Item itu bukan sudah dibeli, tapi dipakai secara gratis oleh Pemprov DKI. “Dia menawarkan kepada kami. Jadi itu sebagai sampling untuk promosi dia punya produk,” kata Teguh saat dihubungi kumparanSAINS, Kamis (26/7).

“Tiba-tiba pihak dari sana menawarkan. Dia pernah presentasi juga kepada kami. Nah kita uji cobakan di situ (Kali Item),” lanjut Teguh lagi.

Menurut Teguh, alat nano bubble itu akan dipakai oleh Pemprov DKI Jakarta sampai gelaran acara Asian Games 2018 di Jakarta berakhir. Dan sejauh ini, menurut Teguh berdasarkan hasil pantauan, alat nano bubble itu bersama aerator sangatlah membantu dalam membersihkan air Kali Item.

“Hanya saja memang saya sangat menyayangkan cuma satu alatnya (yang diberikan). Kalau ditaruh sepuluh, mungkin, wah signifikan sekali perubahannya.”

Kali Item, Drone

Di dalam negeri sebenarnya juga sudah ada lembaga yang membuat alat nano bubble seperti itu, yakni Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Sejak 23 Maret lalu, bertepatan dengan Hari Air Sedunia, LIPI sebenarnya telah mengajukan alat nano bubble buatan mereka sebagai alat yang bisa menjadi solusi untuk membersihkan danau atau sungai di Jakarta dengan cara membuat bakteri yang berada di dasar danau bekerja lebih aktif.

Alat ini LIPI namakan sebagai LIPI Ultrafine Bubble Generator (LUTOR). Sayangnya, Pemprov DKI Jakarta tidak mengetahui bahwa LIPI punya alat seperti itu.

“Kan kami ini kan tidak terinformasikan seperti itu. Saya jelaskan, kalau mengacu pada ketentuan, sebenarnya kami lebih mengutamakan komponen lokal dong daripada impor. Karena memang kita tahu sendiri kan apalagi Singapura pasti harganya sangat mahal ya. Nah ini kan baru uji coba. Kami belum ada ikatan kontrak atau apa, tapi secara umum kami lihat dia punya barang gitu,” jelas Teguh.

Teguh menambahkan, jika memang alat nano bubble buatan LIPI itu sudah dikomersialkan, pihak LIPI bisa mengajukannya ke Pemprov DKI Jakarta. “Kalau memang LIPI bisa memberikan kepada kita silakan, kasih surat ke kami, cari waktu, nanti silakan presentasi ke saya dan tim saya,” ujar Teguh.

sungai Sentiong, kali item, Jaring sungai, Wisma Atlet, Kemayoran

Dalam wawancara terpisah, Kepala Balai Pengembangan Instrumentasi LIPI, Anto Tri Sugiarto, mengatakan bahwa alat nano bubble yang dibuat LIPI telah dikomersialkan.

"Namanya LIPI Ultrafine Bubble Generator atau LUTOR, dan alatnya sudah dikomersialkan," ujar Anto kepada kumparanSAINS, Kamis (26/7). "Sebagai produk dalam negeri tentu saja harganya lebih murah dibanding produk luar," imbuhnya.

Anto mengatakan pihak LIPI memang belum pernah menawarkan LUTOR secara langsung kepada pihak Pemprov DKI. Namun menurutnya, alat tersebut sudah beberapa kali dipamerkan dalam acara-acara pameran di Jakarta.

"LUTOR juga sudah digunakan banyak pengusaha tambak di daerah, dan juga LIPI sudah kerja sama dengan KLHK (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan) untuk memasang LUTOR di Danau Maninjau," tambah Anto.

LUTOR (LIPI Ultrafine Bubble Generator)

Selain cukup efektif untuk membersihkan sungai atau danau, cara penggunaan alat nano bubble juga cukup sederhana, yakni hanya perlu diletakkan pada bagian dasar sungai atau danau. Saat bekerja, alat itu akan mengambil oksigen dari atas permukaan air lalu menyuntikkannya ke dalam air dalam bentuk gelembung-gelembung kecil oksigen.

Keberadaan gelembung nano itulah yang akan membuat jumlah bakteri pengurai limbah di sungai atau danau bisa terus bertambah sehingga upaya pembersihan danau atau sungai, seperti Kali Item, bisa berlangsung lebih cepat.

Sumber : UC News, kumparan.com