OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Minggu, 08 Juli 2018

Generasi Z, Energizer Kebangkitan Islam

Generasi Z, Energizer Kebangkitan Islam


Oleh: Ainul Mufidah

10Berita, Wow! Ternyata 93% generasi Z Indonesia menjadikan agama sebagai salah satu faktor mencapai kebahagiaan (www.katadata.co.id). Siapa sih generasi Z itu? Generasi Z adalah generasi yang lahir dalam rentang tahun 1995 sampai dengan tahun 2010 Masehi. Generasi peralihan generasi Y dengan teknologi yang semakin berkembang. Mereka juga dikenal dengan generasi digital/ generasi net. Sejak lahir ke dunia, mereka sudah mengenal teknologi dan akrab dengan Gadget.

Saat ini, ada fenomena yang mengiris sembilu. Keakraban mereka dengan teknologi, ditambah makin banyaknya industri digital yang membuat berbagai aplikasi untuk smartphone, semakin memanjakan para penggunanya. Mulai dari kecanduan selfi, game online, keranjingan mobile legends sampai menggandrungi aplikasi tik tok. Mereka terhipnotis sampai membuang-buang waktu.

Aplikasi yang disebut terakhir ini, memungkinkan pengguna untuk secara cepat dan mudah membuat video-video pendek yang unik untuk kemudian dibagikan ke publik maya. Fenomena yang sedang menggejala pada generasi Z. Mulai dari hilangnya rasa malu muslimah dengan pakaian syarinya mengupload video yang tak lagi mengindahkan iffah dan muruahnya. Sampai pembuat tik-tok di elu-elukan bagai Tuhan. Nauzubillah

Sebenarnya yang membuat prihatin adalah mereka tidak menggunakan teknologi dengan bijak. Kalau kembali ke kaidah ushul, hukum asal benda adalah mubah, sampai ada dalil yang mengharamkannya. Ya, benda itu tergantung untuk apa digunakan. Bisa menjadi wasilah kebaikan ataupun keburukan, membangkitkan ataupun menenggelamkan dalam kemunduran.

Tentu ada faktor yang melahirkan generasi tersebut. Kurangnya kontrol orangtua merupakan salah satu faktor penyebab munculnya generasi Z yang alay, disamping karena faktor lingkungan yang rusak, teman yang menjerumuskan, juga tontonan yang sering mereka saksikan.

Dari faktor- faktor yang disebutkan di atas, lebih banyak menjerumuskan dibanding membangkitkan. Yah, apa sih yang tidak rusak di dalam sistem yang rusak. Eits, kembali ke laptop.

Data yang disajikan diawal paraghraf membuat kita optimis, bahwa generasi Z ini punya su’ur keislaman yang cukup tinggi. Tinggal bagaimana kita kemudian menciptakan generasi yang mampu membangkitkan. Generasi yang cerdas menggunakan teknologi yang ada untuk kebangkitan dan kemuliyaan Islam, bukan malah melalaikan dan menjauhkan dari islam.

Mudah, tentu tidak. Namun bukan berarti tidak bisa dilakukan. Gimana caranya?

Dekati dan pahamilah dunia mereka. Karena jaman digital yang sekarang dialami mereka sudah berbeda masa. Seperti yang sudah dicontohkan beberapa ustadz muda. Mereka mencoba mengenal dunia mereka, dan perlahan mengarahkan kebiasaan buruk mereka menggantinya dengan kebiasaan yang baik. Lalu pahamkan tentang hukum- hukum islam

Harapan kita dari generasi Z ini  akan melahirkan generasi yang jiwanya dipenuhi ruh keislaman. Generasi yang punya cita- cita besar. Generasi yang tidak mudah tunduk terhadap arus dunia. Namun sebaliknya, ia mampu menaklukannya bukan hanya untuk kemenangan dunia tapi juga kemenangan akhirat serta siap berjuang demi kebangkitan Islam. Wallahu alam. (rf/)

Ilustrasi: Google

Sumber : voa-islam.com