OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Jumat, 20 Juli 2018

Janjinya Besarkan Pertamina, Tapi Sekarang Asetnya Malah Mau Dijual

Janjinya Besarkan Pertamina, Tapi Sekarang Asetnya Malah Mau Dijual



Akuisisi anak perusahaan Pertamina, Pertagas, oleh PT PGN ditentang banyak pihak. Mengingat 82% saham PT PGN sudah jatuh ke tangan investor asing.

Mantan Kasum TNI Letjen (Purn) Suryo Prabowo mempertanyakan janji-janji Presiden Joko Widodo yang akan membesarkan Pertamina, tetapi di sisi lain melego Pertagas yang merupakan aset Pertamina. “Janji besarkan Pertamina. Koq malah jual aset pertamina?” tanya Prabowo di akun Twitter @marierteman.

@marierteman melampirkan tulisan bertajuk “Janji Jokowi-JK Besarkan Pertamina Kalahkan Petronas”.

Sebelumnya, dalam konferensi pers di Jakarta (19/07), Ketua Umum Serikat Pekerja Pertamina Geothermal Energy (SPPGE), Bagus Bramantio menegaskan, pihaknya menolak akuisisi Pertagas oleh PGN karena PT Pertamina Gas (Pertagas) adalah anak perusahaan Pertamina yang kepemilikan sahamnya 100% milik Pemerintah.

Hal ini berbeda dengan PT PGN yang 43% sahamnya dimiliki publik, dan 82% di antaranya sudah jatuh ke tangan investor asing. “Oleh karenanya 35% saham PGN milik asing!,” tegas Bagus seperti dikutip bisnisjakarta (19/07).

Menurut Bagus, kondisi tersebut bakal mengancam kedaulatan energi nasional. “Jadi kami menolak akuisisi dan lebih memilih sinergi antar kedua perusahaan yang bergerak di gas tersebut,” ujar Bagus.

Hari ini (20/07) ribuan pekerja yang tergabung dalam FSPPB (Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu) menggelar aksi demo di Kantor Pusat Pertamina.

Dalam aksi itu FSPPB mengajukan lima tuntutan, yakni:

1. Menolak akuisisi Pertagas oleh PGN
2. SK Menteri BUMN No. 39/2018.
3. Menolak Permen ESDM No. 23/2018.
4. Menolak Perpres No. 43/2018 (Revisi PP 191/2014).
5. Menuntut Menteri BUMN mundur dari jabatanya. (it)

Sumber : eramuslim.com