OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Jumat, 20 Juli 2018

"Koalisi Kejujuran" Untuk Jegal Jokowi 2 Periode

"Koalisi Kejujuran" Untuk Jegal Jokowi 2 Periode

(Prabowo ditemani AHY seusai menjenguk SBY di RSPAD. Foto: Tribunnews)

"Koalisi Kejujuran" Untuk Jegal Jokowi 2 Periode

Oleh: Septi Marlina*

Di tengah-tengah masih dominannya Jokowi di jagat survei Pilpres 2019, saya pikir sudah waktunya kalangan oposisi membangun koalisi kejujuran. Ya, kalau targetnya ganti presiden 2019, semua kekuatan opisisi mesti jujur mengakui paslon mana yang paling mungkin menang. Paslon itulah yang mesti didukung bersama-sama. Bukan manuver ke sana-sini.

Sepengamatan saya, saya sudah berkumpul di empat parpol, yaitu Gerindra, PKS, PAN dan belakangan Partai Demokrat. Untuk capres, saya pikir cuma Prabowo Subianto yang cukup tangguh buat melawan Jokowi. Nama-nama yang lain masih nanggung. Tapi terus, siapa yang jadi cawapresnya?

PKS, PAN dan Partai Demokrat punya kandidat masing-masing. Ada Ahmad Heryawan (Aher/PKS), Zulfikifli Hasan (Zulhas/PAN) dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY/Demokrat). Kalau setiap parpol ngotot, ya makin susah.

Karena itu butuh metode buat menyeleksi. Dan saya pikir, metode itu adalah menimbang mana kandidat yang paling banyak memberi sumbangan elektoral. Setiap parpol mesti jujur dalam hal ini.

Sosok Aher itu bagus. Dia Gubernur Jawa Barat dua periode. Tapi ya, nama Aher enggak gaung secara nasional. Aher Cuma kesohor di DKI Jakarta dan Jawa Barat. Belum lagi, Aher kan orang Sunda. Bukannya bermaksud rasis, tapi preferensi pemilih Indonesia yang mayoritas Jawa itu belumlah pudar.

Karena itulah, kita paham popularitas dan elektabilitas Aher masih terbatas. Menawarkan Aher buat  mendampingi Prabowo, saya pikir enggak signifikan mengungkit suara.

Bagaimana dengan Zulhas? Secara ketokohan, Zulhas bagus. Tapi, ya PAN agaknya juga realistis. Elektabilitas Zulhas masih dibawah Aher, apalagi AHY. Makanya, PAN jadi terkesan plin-plan. Satu waktu memajukan Zulhas, lain hari menyebut Amien Rais atau Hatta Radjasa.

Bagaimana dengan AHY? Saya pikir ini pilihan yang paling jujur, rasional dan tepat jika ingin ganti presiden 2019. Meski Prabowo dan AHY sama-sama militer, tapi AHY lebih menonjol dari sisi tokoh muda yang punya kemampuan memimpin bangsa.

Gaya AHY yang cool, dipastikan bisa jadi magnet bagi para pemilih pemula yang jumlahnya mencapai 14 juta orang itu. AHY juga sangat mungkin diandalkan buat merebut suara generasi milenial yang cenderung menyukai figur muda yang relatif segenerasi dengan mereka.  Di Indonesia, proporsi generasi millenial sekitar 34,45 persen, atau 80-85 juta orang, lebih dari sepertiga jumlah penduduk negeri ini.

Dari segi etnis dan agama, Jawa dan Islam, AHY sesuai dengan preperensi mayoritas penduduk Indonesia. Dan satu lagi yang juga penting. Ada Susilo Bambang Yudhoyono di belakang AHY.

Kekuatan politik SBY masih amat berpengaruh hingga hari ini. Bahkan konon, seandainya pada Pilpres 2014, SBY enggak ambil sikap netral dalam kapasitasnya sebagai kepala negara, belum tentu Jokowi-JK yang memimpin Indonesia hari ini.

Tentu saja agar Prabowo-AHY bisa maju bersama dibutuhkan kerelaan dan kejujuran dari PKS dan PAN. Ini bukan soal kader partai mana yang dimajukan, tapi kandidat mana yang paling berkemungkinan menang.

Kasarnya, kalau yang dikejar cuma sebatas maju pilpres, solusinya gampang sekali. Tinggal SBY, Sohibul Iman dan Zulhas hom-pim-pa saja. Nanti yang menang, kader parpolnya lah yang jadi cawapres Prabowo.  Tapi masak kita mau selesaikan Pilpres dengan semangat hom-pim-pa?

*Sumber: https://www.kompasiana.com/septimarlina9832/5b518afdd1962e7f63540ada/koalisi-kejujuran-untuk-jegal-jokowi-dua-periode

Related Posts:

  • Belum miliki KTP-el saat Pilkada, ini `dampaknya`Belum miliki KTP-el saat Pilkada, ini `dampaknya`   Ilustrasi. Sumber foto: Sumber foto: https://bit.ly/2qgCkvo 10Berita, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengimbau warga yang belum memiliki Kartu Tanda Penduduk el… Read More
  • Pak Jokowi, Hidup Rakyat Semakin SulitPak Jokowi, Hidup Rakyat Semakin Sulit   10Berita - Popularitas Jokowi tak ada yang mengalahkan. Kepuasan rakyat terhadap hasil kerjanya juga membanggakan. Tapi, Jokowi tak boleh berpuas diri. Soalnya, rakyat yang meras… Read More
  • MUI : Dikotomi Hizbullah dan Hizbusyaitan Memang Ada Dalam Al QuranMUI : Dikotomi Hizbullah dan Hizbusyaitan Memang Ada Dalam Al Quran 10Berita, Majelis Ulama Indonesia (MUI) menanggapi pernyataan Ketua Dewan Kehormatan Amien Rais tentang partai Allah (hizb Allah) dan partai setan (hizb set… Read More
  • Turki: Islamofobia Termasuk Tindakan KriminalTurki: Islamofobia Termasuk Tindakan Kriminal ilustrasi – (http://dijitalhayat.tv) 10Berita – Ankara. Kepala Urusan Agama Turki, Ali Erbas menyarankan agar Islamofobia dikategorikan sebagai kejahatan kemanusiaan.… Read More
  • Ini 6 Keistimewaan Bulan Sya’banIni 6 Keistimewaan Bulan Sya’ban 10Berita, TAK terasa kita sudah memasuki bulan Sya’ban, bulan kedelapan dalam kalender hijriah Islam. Sya’ban adalah salah satu bulan yang mulia. Bulan ini adalah pintu menu… Read More