Ngebet Jadi Cawapres, AHY Ditolak PKS! Begini Reaksi SBY
Foto: www.liputan6.com
10Berita, Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY selaku Ketua Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat sepertinya harus menerima penolakan halus dari Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid terkait niat AHY yang ingin maju dalam pilpres 2019. Seperti dilansir LIPUTAN6 (27/7/2018), Hidayat kembali menelaah posisi yang paling pas untuk AHY. Menurutnya, AHY lebih cocok menjadi menteri terlebih dahulu dibandingkan sebagai capres atau cawapres yang menurutnya terlalu terburu-buru. "Mungkin Beliau jadi menteri dulu, itu kan hal yang lebih mungkin," kata Hidayat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta (27/7/2018), dilansir Liputan6.
Foto: www.liputan6.com
Hidayat sangat yakin bahwa Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak akan memaksakan kehendak AHY untuk menjadi cawapres bagi pendamping Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto. "Tapi yang utama adalah kami mempertimbangkan pernyataan SBY sendiri yang Beliau katakan tidak memaksakan atau tidak harus Pak AHY," ungkap Hidayat kepada Liputan6.
Foto: www.liputan6.com
Menurut Hidayat, AHY masih muda sehingga perjalanan politiknya masih panjang. Apalagi SBY sebagai Ketua Umum Partai Demokrat yang adalah ayah AHY juga pasti sudah mengetahui seperti apa karakter dan sikap putranya. Sebelumnnya, SBY menyatakan tak memaksakan nama AHY menjadi calon wakil presiden. Hal ini disampaikan saat bertemu Ketum Gerindra, Prabowo Subianto pada Rabu 24 Juli 2018 lalu.
Foto: www.liputan6.com
Lagi menurut dugaan Hidayat, hal ini dikarenakan kesempatan AHY maju sebagai cawapres bisa terganjal undang-undang, terutama syarat usia bagi capres dan cawapres. Seperti dilansir Liputan6 (27/7/2018), Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu Pasal 169, huruf q tentang persyaratan capres dan cawapres menyebutkan bahwa capres dan cawapres harus berusia paling rendah 40 tahun.
Sumber: www.liputan6.com/news/read/3602055/pks-ahy-sebaiknya-jadi-menteri-saja-dulu?medium=Headline&campaign=Headline_click_1