Pengelolaan Freeport Tetap di Tangan Asing
10Berita, JAKARTA - Mantan anggota DPR RI, Djoko Edy Abdurrahman mengajak masyarakat luas untuk menolak divestasi Freeport. Ajakan ini ia maksud agar Freeport kembali ke tangan Negara.
“Ayo rame-rame tolak divestasi Freeport. 3 tahun lagi habis kontraknya. Feeport kembali ke pangkuan RI 100 persen,” Djoko Edy, melalui akun Twitter, @jokoedy6, Sabtu (14/7/2018).
Menurut dia, info yang ada saat ini, di mana Indonesia mengakuisisi Freeport sebesar 51 persen malah justru akan memperpanjang pengelolaannya bukan atas nama Indonesia.
“Kalau skema yg dibuat pemerintah, sudah bayar Rp53 triliun, yang dimiliki cuma 51 persen saham, sedang pengelolaannya tetap asing (https://twitter.com/jokoedy6/status/1017923314772111360?s=21).”
Sebelumnya, Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah juga mengomentari hal tersebut dengan menyatakan pemerintah mengakuisisi saham Freeport sebesar 51 persen bisa jadi bermasalah. Pasalnya, yang seharusnya Indonesia bisa leluasa dengan Freeport, kembali ke pangkuan Negara, tapi karena ada akuisisi Freeport justru pemerintah dianggap memperpanjang kontraknya hingga 23 tahun ke depan.
“Kontrak Karya Freeport berakhir 2021 (3 tahun lagi) dan otomatis 100 persen Freeport kembali ke pangkuan NKRI. Tanpa biaya.
Sekarang, seolah pemerintah akuisisi 51 persen saham dan perpanjang kontrak karya sampai 2041 (23 tahun lagi) dengan biaya Rp53 Trilyun. Apa yang salah?” ungkap Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah, Jumat (13/7/2018), di akun Twitter pribadi miliknya. (Robi/)
Sumber : voa-islam.com