OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Rabu, 18 Juli 2018

Selain Lalu Muhammad Zohri, Pemuda Ini Juga Juara Dunia Dibidang Karate, Asalnya Dari Banjarmasin

Selain Lalu Muhammad Zohri, Pemuda Ini Juga Juara Dunia Dibidang Karate, Asalnya Dari Banjarmasin

10Berita, Viralnya kisah Lalu Muhammad Zohri dari NTB yang berhasil menjuarai lomba lari jarak pendek 100 meter tingkat dunia di Finlandia, menyingkap kisah atlet-atlet lainnya dari Indonesia yang juga juara dunia.

Di antaranya adalah Fauzan Noor. Terlebih atlet ini ternyata berasal dari Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Fauzan berhasil memenangi kejuaraan karate tradisional tingkat dunia di Praha, Republik Ceko di Eropa Tengah awal 2018 lalu.

Kala itu dia berhasil mengalahkan atlet tuan rumah. Hal ini tampak dari postingan beberapa warganet di akun Facebook Fauzan Noor.


Fauzan saat berlaga di kejuaraan karate tradisional di Republik Ceko

Mereka membandingkannya dengan Lalu Muhammad Zohri yang langsung mendapatkan perhatian luas rakyat Indonesia.

Sebelumnya, kiprah Zohri juga tak terlalu diperhatikan, senasib dengan Fauzan.

Dari beberapa postingan itu, terungkap kisah bahwa Fauzan berangkat ke Praha berkat bantuan dari beberapa pihak asing.

Fauzan tak terlalu dipedulikan, berangkat sendiri, sangu dari pihak berwenang pun tak ada.

Dia memiliki uang sangu recehan yang dipergunakannya untuk membeli kacang dan beberapa bungkus mi isntan sebagai bekal di perjalanan.


Fauzan Karateka Banjarmasin Juara Dunia

Tak dinyana, di kejuaraan itu dia keluar sebagai juara. Jika Zohri saat menjadi pemenang sempat kebingungan mencari bendera Indonesia yang kemudian dipinjami bendera Polandia yang warnanya sama dengan bendera Indonesia oleh seorang bule pendukung Polandia, nasib hampir serupa juga dialami oleh Fauzan.

Bedanya, saat itu tak terlalu kesulitan mendapatkan bendera karena ada milik pembawa tongkat parade simbol negara peserta yang kemudian dipinjamnya.

“Ceritanya, dgn bantuan ‘pihak asing’ yg prihatin tulus, dgn bismillah, kaki pun melangkah ke eropa, awal mula tak terhirau di bumi sendiri, sejak berangkat pun, tertatih seadanya, sangu nyaris tak ada, untung receh masih bisa beli kacang garuda dan beberapa bungkus mie instan . Disana alhasil mampu manjadi juara, Sukurnya ada bendera meski diambil dari tongkat parade para pembawa simbol negara. Juara untuk Indonesia,” tulis pengguna Facebook Amank Emoz di Facebook Fauzan Noor, Sabtu (14/7/2018).

“Namanya Fauzan Noor karateka FKTI dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan… berangkat mewakili Indonesia pada Kejuaraan Karate Tradisional di Praha Rep. Ceko dan menjadi Juara dg mengalahkan raksasa dari tuan rumah…. Viralkan !!! agar generasi muda berprestasi tidak terabaikan….,” tulisnya lagi.

Kisah lain tentang nasib Fauzan Noor juga diungkapkan oleh pengguna Facebook Erwan Januardi. Menurutnya, saking tak adanya perhatian dari pemerintah, Fauzan pernah ditolak menjadi anggota Satpol PP.

Hal ini berkebalikan dengan nasib Zohri yang diberi kemudahan mendaftar menjadi TNI.

“Apa bedanya Fauzan Noor dgn Lalu Muhammad Zohri ? Awal tahun 2018 Fauzan mewakili Indonesia ke kejuaraan dunia karate tradisional di Praha Rep.Ceko dan menjadi juara.

Tapi tak ada apapun yg dia terima sbg penghargaan setelah mengibarkan Merah Putih di Praha. Bahkan mendaftar jadi satpol PP pun tidak diterima.

Lalu M.Zohri nasibnya jauh lebih baik…mendapat penghargaan dari sana sini, bahkan ditawarkan masuk TNI tanpa tes.

Mereka berdua sama2 anak bangsa, mereka berdua sama2 mengibarkan Merah Putih di kejuaraan dunia. Hanya nasib mereka yang berbeda…..,” tulisnya.

Kisah serupa juga dituliskan pengguna Facebook, Erwin Syauridhani.

“Perjuangan berat Fauzan Noor atlet FKTI untuk meraih kemenangan mengibarkan merah putih. bertarung melawan juara nasional ceko Karate Beringin.

Tanpa kelas, tanpa sarung tangan tanpa protector atau satupun pelindung badan. Sayang prejuangannya berjibaku demi mengharumkan nama negara yg disaksikan pihak kedutaan serra tamu tamu kenegaraan, tidak seberuntung Lalu muhammad johri yg mendapat segudang perhatian dan penghargaan.

Jgnkan pihak pusat, dr daerah provinsi dan pemerintah kota pun secuil tak ada. Sedangkan upaya mau jadi abdi negara, minta surat surat dukungan dr banyak pihak yg seharusnya mendukung, nauzubillah sulitnya didapat hingga buyar semua dan tenggelam berlalu tak ada penghargaan.”

Sumber: tribunnews.com