Standar Ganda BNPT, OPM Bukan Teroris, Pengibaran Bendera Israel Dianggap Budaya
10Berita , Solo – Pernyataan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yang menyatakan bahwa OPM tidak disebut teroris karena tidak membawa-bawa nama agama tertentu dinilai sebagai standar ganda.
Anggota DPR RI dari Fraksi PKS, Mardani Ali Sera mengatakan bahwa masyarakat Indonesia sudah paham dan sudah bisa menilai bahwa mereka sudah terlalu sering disodori dengan pernyataan-pernyataan yang kurang baik dari pemerintah, baik dalam masalah ekonomi maupun politik.
“Kami serahkan kepada masyarakat untuk menilai sendiri,” ungkapnya kepada Kiblat.net di gedung Ar-Rahman, Pajang, Surakarta pada Ahad malam (1/7/18).
Karena kerap muncul pernyataan-pernyataan yang menggelisahkan, ia menilai masyarakat sudah bisa menilai mana pendapat pemerintah yang benar dan salah, mana yang bisa diambil dan dibuang.
“Standar gandanya bukan itu, kalau pengibaran bendera Israel dianggap budaya, tapi pengibaran bendera liwa (kalimat tauhid) dianggap teroris?” tanyanya retoris.
“Itu, saat ini masyarakat sudah tahu dengan jelas,” sambungnya.
Dengan demikian, ia menghimbau kepada umat Isalm untuk tidak takut kepada stigma dan tududhan-tuduhan yang diberikan kepada uamt Islam. Ia juga mengingatkan kepada aktivis dan dai yang tengah berdakwah di Indoensia untuk tetap berjuang dan istiqomah.
“Dan kita harus berani mengatakan bahwa Islam adalah pemilik negeri ini, Islamlah yang menyatukan Indonesia,” katanya.
Sementara itu, kepada pemerintah ia mengingatkan untuk tidak takut kepada Islam. Baik umatnya, maupun ideologinya. Karena menurutnya pejuang yang paling banyak memperjuangkan Indonesia adalah dari orang-orang Islam itu sendiri.
“Jadi jangan takut kalau ada simbol-smbol Islam, memang Indonesia ini ada adalah karena Islam,” ungkapnya.
Perlu diketahui, Pesawat Twin Otter Trigana PK YRU yang mengangkut sejumlah pasukan Brimob ditembaki kelompok teroris Organisasi Papua Merdeka (OPM), Senin pagi (25/6/2018) di Bandara Keneyam, Kabupaten Nduga.
Sumber :Kiblat.