OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Minggu, 05 Agustus 2018

Cholil Ridwan: Perlu Pengajian Politik Agar Umat Islam tak Dibohongi Terus…

Cholil Ridwan: Perlu Pengajian Politik Agar Umat Islam tak Dibohongi Terus…


KH A Cholil Ridwan. (Foto: Jundii/INA)

10Berita, TASIKMALAYA Mantan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ahmad Cholil Ridwan mengungkapkan mengenai hukum mempelajari ilmu-ilmu strategis bagi kaum Muslimin. Kiai Cholil berharap umat Islam mulai berpikir untuk mempelajari dan mengisi bidang-bidang strategis tersebut.

“Kewajiban shalat dan menuntut ilmu Tauhid, Al-Qur’an, dan Hadits sama-sama fardhu ‘ain kecuali bagi yang uzhur. Tapi menuntut ilmu lain seperti kimia, matematika, sains, teknologi atau kedokteran adalah fardhu kifayah,” jelas Pengasuh Ponpes Al-Husnayain Jakarta ini pada acara Mudzakarah Ulama dan Kongres Mujahidin V di Tasikmalaya, Ahad (5/8/2018).

Dia juga melihat, kekosongan kontribusi Muslim di pos-pos tersebut secara perlahan telah melemahkan kekuatan umat Islam, khususnya di bidang politik.

“Menuntut ilmu politik adalah fardhu kifayah. Tetapi bukan politik sekuler, melainkan politik Islam. Jika umat Islam tidak ada yang menuntut ilmu itu, berdosa seluruh umat Islam di Indonesia ini,” tegasnya sebagaimana dilansir INA News Agency—kantor berita yang diinisiasi Jurnalis Islam Bersatu (JITU).

Miris dengan kondisi tersebut, Kiai Cholil berinisiatif menggagas Pengajian Politik Islam yang telah berjalan sejak 2013.

Tujuannya agar kaum Muslimin tidak hanya membawa Islam ke dalam masjid, tetapi juga menegakkannya di lini pemerintahan.

“Supaya umat Islam tidak dibohongi terus oleh penguasa, sebal kita. Maka kita perlu sadarkan umat dengan pengajian politik,” pungkas kiai lulusan Universitas Islam Madinah ini. (SF/INA)

Sumber :Salam Online.