Turki Tolak Permintaan Banding Tahanan Rumah Pastor Brunson
Membalas aksi negeri Paman Sam ini, Presiden Recep Tayyip Erdogan memboikot produk elektronik dari Amerika Serikat.
10Berita –Pengadilan tinggi kriminal di Provinsi Izmir, Turki, hari Rabu (15/08/2018) telah menolak banding yang diajukan oleh pastor asal Amerika, Andrew Craig Brunson, untuk mengakhiri masa tahanan rumah dan mencabut larangan perjalanannya, tulis Anadolu.
Baru-baru ini, pengadilan telah mengizinkan pemindahan Brunson dari penjara dan menempatkannya sebagai tahanan rumah karena “masalah kesehatannya”.
Pastor Andrew Brunson diduga berperan sebagai mata-mata kelompok teroris PKK, yang masuk daftar kelompok teroris AS dan Turki, dan Organisasi Teror Fetullah (FETO), kelompok yang mendalangi percobaan kudeta di Turki pada Juli 2016.
Penahanan Brunson dipindahkan dari penjara ke rumah sejak bulan lalu atas alasan kesehatan.
Dilansir Hurriyet Daily News, Rabu (15/8/2018), pengacara Brunson, Ismail Cem Halavurt, mengajukan banding untuk kliennya pada 14 Agustus atau sekitar seminggu setelah banding sebelumnya ditolak pengadilan Turki di Provinsi Izmir.
Dalam putusan terbaru pada Rabu ini, Pengadilan Kriminal di Izmir kembali menolak banding yang diajukan Brunson. Permohonan banding itu diteruskan ke pengadilan yang lebih tinggi. Dilaporkan Reuters, nantinya pengadilan yang lebih tinggi itu akan mengambil putusan dalam waktu 3-7 hari ke depan.
Meski demikian pengacara Brunson, Cem Halavurt, seperti dikutip dari AFP, masih memperjuangkan banding di tingkat pengadilan tinggi. Di samping itu, upaya lobi juga dilakukan di level pejabat. Duta Besar Turki di Washington Serdar Kilic pada Senin lalu bertemu dengan Penasihat Keamanan Nasional John Bolton.
Sementara itu, Juru Bicara Gedung Putih Sarah Sanders mengatakan, Presiden Donald Trump frustasi karena gagal membebaskan Brunson.
“Presiden sangat frustrasi pendeta tidak dibebaskan,” kata dia dikutip AP.
Pernyataan itu disampaikan setelah pejabat kedubes AS di Turki bertemu dengan Brunson di Izmir.
Penahanan Pastor Andrew Brunson membuat hubungan Turki dan AS memanas, lebih-lebih setelah Washington menjatuhkan sanksi ke Menteri Dalam Negeri Suleyman Soylu dan Menteri Kehakiman Abdulhamit Gul karena tidak bersedia membebaskan Brunson.
Kasus juga menjadi penyebab AS menggandakan tarif aluminium dan baja Turki serta memicu anjloknya nilai tukar lira terhadap dolar diduga ulah Amerika sejak Jumat pekan lalu, yang disebut Erdogan ‘tikaman dari belakang’.
Membalas aksi negeri Paman Sam ini, Presiden Recep Tayyip Erdogan memboikot produk elektronik dari Amerika Serikat.
“Kami akan memboikot produk elektronik AS,” katanya, seperti dikutip dari The Guardian, Rabu (15/8/2018). “Jika AS punya iPhone, negara lain memiliki Samsung, maka di negara kami ada Venus Vestel buatan dalam negeri,” ujarnya.*/Nashirul Haq AQ
Sumber :Hidayatullah.com