OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Minggu, 16 September 2018

Memalukan, 1.670 Pastor di Jerman Lecehkan 3.677 Anak Selama Puluhan Tahun

Memalukan , 1.670 Pastor di Jerman Lecehkan 3.677 Anak Selama Puluhan Tahun

10Berita , BERLIN – Lebih dari 3.600 anak di Jerman dilecehkan secara seksual oleh sejumlah pastor Katolik Roma antara 1946 hingga 2014 atau 70 tahun terakhir, menurut sebuah bocoran laporan.

Berdasarkan laporan yang bakal dirilis pada 25 September itu, sebanyak 1.670 pemuka gereja Katolik di Jerman telah melakukan beragam jenis serangan seksual terhadap 3.677 anak.

Pihak gereja sejatinya meminta penyusunan laporan itu dari tiga universitas Jerman, namun situs berita Spiegel Online membocorkannya sebelum dirilis.

Para penyusunnya mengatakan skala pelecehan mungkin jauh lebih besar karena beberapa catatan “dihancurkan atau dimanipulasi”.

Laporan tersebut dibuat menggunakan 38.000 dokumen dari 27 paroki.

Dari dokumen-dokumen itu diketahui bahwa hanya 38% dari terduga pelaku yang dibawa ke ranah hukum, itupun dengan hukuman disiplin ringan. Padahal, satu dari enam kasus melibatkan pemerkosaan.

Para pemuka gereja yang diduga melakukan aksi pelecehan kerap dipindahkan ke paroki baru, tanpa diberi peringatan.

Mayoritas Pria

Mayoritas korban pelecehan adalah laki-laki.  Dikutip dari ABC Australia, Kamis (13/9/2018), dokumen yang diungkap oleh Konferensi Waligereja Jerman itu mengungkap sebanyak 1.670 pemuka gereja Katolik di Jerman telah melakukan kejahatan seksual terhadap anak di bawah umur.

Laporan yang bocor tersebut merupakan salinan penelitian oleh 3 universitas di Jerman yang diungkap oleh situs Spiegel Online.

Menurut Spiegel Online, penelitian yang mengacu pada 38.000 file di 27 keuskupan itu mengungkap bahwa korban rata-rata berusia 13 tahun atau di bawahnya. Kasus yang terungkap yakni terjadi antara kurun waktu 1946 hingga 2014.

Tiga perempat kasus tersebut adalah penyalahgunaan di gereja dalam hubungan pastoral antara para korban dan para pelaku.

Mengutip BBC, Kamis (13/9), takhta Suci Vatikan tidak serta-merta merespons isi laporan yang dibocorkan Spiegel. Namun, pada Rabu (12/9), Paus Fransiskus memanggil uskup-uskup ke Vatikan untuk acara diskusi bagaimana melindungi anak-anak pada Februari 2019.

Kajian tiga universitas Jerman ini adalah temuan terakhir yang mengemukakan tuduhan terhadap Gereja Katolik Roma. Sejumlah laporan di berbagai belahan dunia sebelumnya mengungkap dugaan pelecehan seksual yang ditutupi pihak gereja.

Gereja Katolik Jerman Malu

 Gereja Katolik Jerman kaget dan malu atas pelecehan seksual anak-anak oleh ribuan pastor selama puluhan tahun. Pernyataan ini disampaikan setelah bocornya sebuah laporan yang mengungkapkan bahwa ribuan anak-anak menjadi korban pelecehan seks oleh para pastor.

Studi yang dilakukan oleh Konferensi Uskup Jerman tersebut akan dirilis secara resmi pada 25 September mendatang. Namun sejumlah media lokal Jerman membocorkan temuan-temuan penting, termasuk temuan mengejutkan bahwa lebih dari 3.600 anak-anak mengalami serangan seks oleh para pastor di Jerman selama hampir 70 tahun.

Penulis laporan tersebut bahkan mengingatkan bahwa skala pelecehan seks bisa jadi jauh lebih besar mengingat sejumlah dokumen “dimusnahkan atau dimanipulasi”.

“Kami tahu cakupan pelecehan seksual yang ditunjukkan oleh studi tersebut. Kami kaget dan malu atas hal itu,” ujar Uskup Stephan Ackermann atas nama Konferensi Uskup Jerman yang meminta penyusunan laporan tersebut.

“Saya tekankan bahwa studi ini adalah utang kami, bukan hanya kepada Gereja tapi juga yang paling penting, kepada mereka yang terdampak,” imbuhnya seperti dilansir AFP, Minggu (16/9/2018).

Dikatakannya, tujuan penelitian tersebut adalah untuk menyoroti “sisi gelap gereja kami, demi mereka yang terdampak, tapi juga bagi kami untuk melihat kesalahan dan melakukan segalanya untuk mencegah itu terulang”.

Laporan tersebut merupakan pukulan terbaru bagi Gereja Katolik setelah kasus-kasus pelecehan seks anak-anak oleh para pastor terungkap di berbagai negara lainnya di dunia.

Sumber : Ngelmu.co