Ormas Jatim Tolak Bangkitnya Kembali Pelacuran di Gang Dolly
10Berita, SURABAYA — Akhir akhir ini Jarak dan Dolly kembali ricuh dengan munculnya sekelompok kecil masyarakat yang mengatasnamakan warga Jarak dan Dolly telah menggugat pemerintah Kota Surabaya ingin kembali membangkitkan prostitusi di Dolly, Surabaya.
Sekjen Gerakan Umat Islam Bersatu (GUIB) Jawa Timur M Yunus mengatakan bahwa mereka berdalih adanya kepanjangan tangan para investor.
“Saat ini Jarak dan Putat Jaya , nama baru bagi Dolly sudah menjadi tempat yang baik,nyaman dan ramah bagi tumbuh kembangnya moralitas dan ahlak masyarakat, khususnya anak anak sebagai penerus bangsa yang beriman, bertakwa dan berakhlak mulia dalam bingkai negara Kesatuan Republik Indonesia yang harmonis, toleran, aman , tenteram, tertib serta kondusif bagi kehidupan berbangsa dan bernegara,” kata Yunus dalam keterangan tertulis yang diterima Jurnalislam.com, Ahad (2/8/2018).
Menurut Yunus, JawaTimur adalah merupakan sebuah Provinsi di Indonesia yang memiliki kepedulian terhadap gerakan membangun ahlak bangsa, sebagaimana arah pembangunan nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat beriman, bertaqwa dan berakhlak mulia.
Sebagai bentuk respon atas potensi ancaman keamanan, ketenteraman dan ketertiban masyarakat Jarak dan Putat Jaya (Dolly), dampak dari gugatan mereka atas penutupan lokalisasi prostitusi dan tempat perzinahan di Kota Surabaya, maka, kata Yunus, Gerakan Umat Islam Bersatu Jawa Timur (GUIB Jatim) yang beranggotakan 78 Ormas dan lembaga keIslaman di Jawa Timur akan menolak bangkitnya Dolly.
Ia bersama elemen ormas seperti; Ikatan Da’I Area Eks Lokalisasi (IDEAL-MUI Jatim), persatuan remaja masjid dan musholla putat jaya (PERMATA) , Gerakan Pemuda Anshor (GP ANSHOR), Barisan Serbaguna Anshor (BANSER), Komunitas Mahasiswa Peduli Ahlak Bangsa, akan mensupport Forum masyarakat Jarak dan Dolly (FORKAJI) akan terus menyuarakan aspirasinya untuk melakukan penolakan atas upaya para investor untuk menghidupkan kembali lokalisasi prostitusi dan tempat perzinahan di Surabaya, khususnya Jarak dan Putat Jaya.
“Tolak Upaya menghidupkan kembali Lokalisasi prostitusi dan tempat perzinahan Jarak-Dolly,” pungkasnya.
Sumber : Jurnal Islam