OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Senin, 24 September 2018

Susul-Menyusul Pindah Dukungan ke Prabowo, Ada Apa dengan Pendukung Jokowi?

Susul-Menyusul Pindah Dukungan ke Prabowo, Ada Apa dengan Pendukung Jokowi?


10Berita  Roh Halus. Saling pindah dukungan dalam masa persiapan kampanye besar-besaran pemilihan Presiden dan Wakil Presiden terus terjadi. Kali ini gantian dari kubu Jokowi, para pendukungnya dahulu di tahun 2014 ramai-ramai pindah haluan dan mendukung pasangan Prabowo - Sandiaga, ada fenomena apa nih Sob?

Tribunnews.com

Dilansir dari laman Tribunnews.com (11/09/18) Fenomena pindah dukungan memang terjadi, hal ini mengingat bahwa pemilihan presiden bisa jadi bukan lagi ke partai melainkan milik seluruh rakyat Indonesia sehingga kadang ada juga kader suatu partai yang berbeda dengan pilihan partainya.

Bisa jadi kelompok atau organisasi yang dulu mendukung Jokowi kini berbalik ke Prabowo. Kelompok satu ini misalnya, dahulu di tahun 2014 dan seterusnya masih getol membela Jokowi namun kini berpindah haluan. Seperti Projo yang merupakan relawan pendukung Jokowi banyak yang pindah, yaitu; Guntur Siregar yang merupakan Sekjen Projo, Ucok Syafti Hidayat yang merupakan pendiri JP, Febby LIntang yaitu jaringan Alumni LIntas Perguruan Tinggi, Dadan Hamdani yang juga deklarator Jokower kini bergabung ke Prabowo - Sandi.

Detik.com

Berubahnya arah pilihan kali ini disebabkan kekecewaan para pembela Jokowi terhadap janji yang tak tercover, setelah mengevaluasi selama pemerintahan Jokowi, didapatkan tak sesuai dengan harapan mereka yang awalnya membuat kesepatakan-kesepakatan dalam hal mengentaskan masalah kenegaraan terutama ekonomi.

Selain itu, saat Jokowi memilih Ma'ruf Amin dinilai gagal memilih pasangan karena dinilai takut kepada koalisi apalagi pasangannya masih dipertanyakan bisa tidak menyelesaikan masalah ekonomi masyarakat secara makro.

Tribunnews.com

Projo yang awalnya adalah pendukung kuat Jokwo memilih berbalik arah, mereka menyatakan kekecewaannya terhadap Jokowi yang lebih mementingkan kepentingan partainya ketimbang rakyat Indonesia secara keseluruhan. Mereka menganulir bahwa Projo di setiap provinsi sangat besar terhadap pengaruh suara keseluruhan, kecuali Jawa Tengah dan Jawa Barat yang merupakan bukan basis Projo yang kuat.

Sepertinya, hingga pemilihan nanti akan banyak kelompok yang pindah haluan, kita tunggu saja Sob.

Sumber :UC News