OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Jumat, 28 September 2018

Wantim MUI Harap Umat Tidak Sebarkan Ujaran Kebencian dan Eratkan Ukhuwah Islamiyah Jelang Pilpres

Wantim MUI Harap Umat Tidak Sebarkan Ujaran Kebencian dan Eratkan Ukhuwah Islamiyah Jelang Pilpres

10Berita, JAKARTA—Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (Wantim MUI) meminta umat Islam untuk mengedepankan ukhuwah Islamiyah dan tidak menebar kebencian dalam menyambut Pilpres dan Pilpres 2019.

“Diperlukan persatuan, kesatuan dan kebersamaan seluruh keluarga besar bangsa khususnya persatuan dan kesatuan umat Islam dengan mengedepankan ukhuwah Islamiyah, menahan diri dan tidak menebar kebencian, menjadikan Pemilu sebagai sarana beradab untuk mengatasi ketidakberadaban,” ujar Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) HM Din Syamsuddin di Jakarta, Kamis (27/9/2018).

BACA JUGA: Hakim: Tudingan Saracen Sebarkan Ujaran Kebencian tidak Terbukti

Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah ini juga meminta masyarakat untuk mewaspadai adanya ancaman berupa merebaknya ideologi komunisme yang bertentangan dengan agama dan falsafah bangsa, Pancasila, akhir-akhir ini.

Selain, kata Din ancaman lainnya yakni paham liberalisme juga dinilainya telah masuk dalam berbagai aspek kehidupan.

“Faktor lainnya yang mengancam bangsa adalah liberalisme, paham kebebasan yang sangat bertentangan dengan agama. Begitu pula radikalisme yang ekstrim baik atas dasar paham keagamaan maupun kepentingan politik,” ungkapnya.

Namun, dirinya menyayangkan adanya sikap pembiaran oleh penyelenggara negara baik di tingkat legislatif maupun eksekutif terhadap paham-paham yang mengkhawatirkan tersebut.

BACA JUGA: Membasmi Ujaran Kebencian dan Hoax dengan “Reign of Fear”

“Ancaman paling berbahaya adalah adanya deviasi, distorsi, dan disorientasi kehidupan nasional kita dari nilai-nilai dasar Pancasila dan UUD 1945 terutama dalam kehidupan sosial-politik, kehidupan sosial-ekonomi dan sosial-budaya,” katanya.

Din menyerukan umat Islam agar mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa, menghargai perbedaan pilihan politik serta tak mudah terprovokasi oleh banyaknya berita bohong yang kerap muncul di media sosial. []

REPORTER: RHIO

Sumber : Islampos.