www.cnnindonesia.com
10Berita, Fadli Zon yang juga merupakan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra menanggapi pernyataan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tentang kecurigaan dana kampanye awal pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Diketahui Sebelumnya, Sekjen PSI Raja Juli Antoni mengatakan kebingungannya terhadapa pasangan yang diusung Partai Gerindra-PAN-PKS dan demokrat itu tentang masalah dana kampanye awal yang kecil, yaitu hanya sebesar Rp2 miliar. Padahal, Prabowo seperti tercatat di LHKPN, memiliki kekayaan sebesar Rp1,9 triliun dan Sandiaga sebanyak Rp5 triliun.
www.cnnindonesia.com
Antoni menduga jika dana Rp2 miliar itu bukan karena pasangan calon nomor urut 02 tersebut tak punya modal, melainkan hanya dicocokkan dengan nomor urut yang mereka bawa.
Wakil Sekretaris TKN Joko Widodo-Maruf Amin itu lalu mempertanyakan di mana Prabowo-Sandi menyimpan dana untuk kampanye mereka.
“Dana lain mereka simpan di mana? Disimpan di dalam kardus-kardus lain seperti yang pernah disangkakan (Wasekjen Demokrat) Andi Arief?,” kata Antoni menyindir.
menjawab hal itu, Fadli Zon beranggapan jika PSI cuma sibuk mencari sensasi lewat ungkapan-ungkapan kontroversial agar bisa terkenal di publik demi kepentingan Pemilu 2019.
“Cari-cari sensasilah. Biasanya partai itu cari sensasi supaya dapat recognize. Saya tidak perlu membantah, yang jelas itu (dana kampanye) bukan dari sawit,” kata Fadli saat ditemui di kompleks parlemen, Jakarta.
Respons Fadli itu menjurus pada kampanye PSI tentang sawit sebagai pendongkrak nilai rupiah. Pemahaman PSI soal sawit itu menuai kecaman oleh banyak aktivis lingkungan. Hingga LSM Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) menganggap PSI tidak paham soal masalah sawit.
www.cnnindonesia.com
Fadli juga menjelaskan, nilai Rp2 miliar itu masih merupakan dana awal yang pastinya akan mengalami peningkatan dari berbagai sumber, termasuk partisipasi publik.
“Seiring perkembangan akan ada update. Di ujungnya kan akan ada laporan akhir. Saya kira sesuai yang dilaporkan,” kata Fadli.
Fadli menilai jika, justru yang harus diwaspadai adalah kubu petahana yang sekarang leluasa menggunakan kekuasaan dan pengaruhnya.
“Misalnya kepada aparat, aparat jadi tak netral. Menggunakan instrumen birokrasi atau BUMN atau yang lain. Ini yang perlu diwaspadai petahana. Apakah dia melakukan abuse of power apa tidak di dalam pilpres,” ungkapnya.
Tanggapan seirama juga dikatakan oleh Andre Rosiade, Juru Bicara Badan Pemenangan Prabowo-Sandi. Politikus Partai Gerindra itu menganggapi komentar Sekjen PSI Raja Juli Antoni tentang dana awal kampanye sangatlah tidak bermutu. PSI dianggap kehabisan amunisi untuk mengangkat elektabilitas yang sekarang ini tercatat hanya nol koma sekian persen.
“Kelihatan ini sebatas komentar cari tenar dan popularitas dan elektabilitas PSI yang parnoko (partai nol koma) selama ini,” kata Andre, dikutip dari www.cnnindonesia.com.
“PSI ini aneh, kayak enggak ada yang lebih bermutu bikin komentar daripada soal dana kampanye Prabowo, kemudian dikomentari harta Prabowo-Sandi,” tutupnya.
Sumber: UC News