Catat Janji Maruf Amin! Oktober Ini Mobil Esemka Diproduksi Massal
10Berita, Mobil Esemka kabarnya bakal diproduksi massal pada Oktober, begitu janji Cawapres Maruf Amin di Pondok Pesantren Nurul Islam, Jember, Jawa Timur, pada 27 September lalu.
Sebagaimana diberitakan tempo.co (8/10) menyambangi pabriknya yang berada di wilayah Desa Demangan, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali, pada Selasa, 2 Oktober 2018. Pabrik yang disebut-sebut untuk perakitan mobil Esemka itu berjarak sekitar lima kilometer di sebelah barat Bandara Adi Soemarmo Solo.
Dari penampilan luarnya, pabrik di tepi Jalan Esemka (sebelumnya bernama Jalan Mangu-Sambi), itu sudah mengalami beberapa perubahan jika dibandingkan pada awal Februari lalu. Sekarang, jalan utama di pabrik itu sudah dilengkapi gerbang besi dan gardu bertuliskan PT Solo Manufaktur Kreasi. Namun, tulisan PT Solo Manufaktur Kreasi itu masih tertutup oleh kain.
Selain di gardu, tulisan PT Solo Manufaktur Kreasi juga tertera di pagar tembok depan pabrik dan sama-sama masih ditutupi kain. Adapun pagar besi di sepanjang penampang muka pabrik itu kini telah ditutup rapat. Sehingga segala aktivitas di halaman pabrik, yang kontur tanahnya lebih tinggi dari permukaan jalan cor di depannya, tidak tampak dari luar.
Dari pantauan Tempo sekitar delapan bulan lalu, masih terlihat aktivitas sejumlah pekerja bangunan dan hilir mudik truk-truk pengangkut material di pabrik yang menempati lahan sekitar 11 hektare itu. Di pabrik itu terdapat tiga gedung. Gedung pertama, berada di urutan paling depan, akan digunakan untuk showroom. Adapun dua gedung yang berderet di belakangnya dikabarkan untuk proses produksi atau perakitan mobil Esemka.
Esemka menjadi penghias tahun politik yang gurih. Jokowi pernah menggunakannya sebagai alat kampanye Pilgub DKI 2012. Lalu mendekati Pilpres mobil ini tiba-tiba sudah mengantongi Sertifikasi Uji Tipe (SUT) dan siap diproduksi.
Jadi wajar jika mobil Esemka yang diklaim bakal menjadi cikal bakal mobil nasional, ramai diperbincangkan kembali. Namun salah satu penggagas mobil Esemka yakni Sukiat, yang telah memproduksi tujuh unit model SUV Esemka. Memastikan belum mengetahui kabar tersebut. Sebagaimana diberitakan detik.com (6/10), sebagai penggagas ia seharusnya mendapat informasi. Paling tidak juga mendapat royalty, karena Esemka merupakan hasil pemikirannya.
Persoalan Mobnas memang harus digerakkan oleh negara. Sebagaimana Malaysia membuat Proton dan BUMN di China memproduksi mobil nasional. Tanpa dukungan dan perlindungan pemerintah, mobil nasional hanya impian belaka. Apalagi pesaingnya datang dari Jepang, Eropa, China, hingga AS.
Sumber :