Gambar hanya Ilustrasi (Sumber: Referensi pihak ketiga)
10Berita , Ini Adalah sebuah kisah dari Muadz Bin Jabal ra. Suatu ketika Khalid bin Ma’dan ra bertemu dengan Muadz bin Jabal ra dimana Khalid bin Ma’dan ingin mendengarkan wasiat yang pernah didengarkan langsung oleh Muadz dari Rasulullah saw.
“Wahai sahabat Rasulullah, ceritakanlah kepadaku tentang peristiwa Rasulullah saw yang membuatmu terkesan dan tidak pernah engkau lupakan,” Pinta Khalid bin Ma’dan pada Muadz bin Jabal.
Muadz menangis dalam tunduknya. Ia menyeka sedu sedan yang mengguncangkan dadanya. Ya, betapa ia merindukan Rasulullah saw. Betapa keinginan untuk bertemu itu, sudah tak bisa dibendung. Perlahan-lahan Muadz bin Jabal menata emosinya agar dia bisa menyampaikan wasiat dari Rasulullah saw.
“Ketika itu,” Kata Muadz bin Jabal, mulai bercerita, ”Rasulullah saw sedang menunggang unta. Aku menemuainya dan beliau menyuruhku naik di belakang beliau.”
Ketika itu Muadz bin Jabal menuruti perintah beliau. Lalu Rasulullah saw menepuk pundak unta untuk berdiri dan melanjutkan perjalanan.
Di atas unta, tiba-tiba Rasulullah saw mengadahkan wajahnya ke langit.” Alhamdulilah, segala puji bagi Allah yang memberikan ketentuan atas segenap makhluk-Nya menurut kehendak-Nya ya Muadz.” Sabda Rasulullah saw kepada Muadz bin Jabal.
“Labaik, Ya Rasulullah,“ Jawab Muadz bin Jabal.
“Sekarang, aku akan mengisahkan satu cerita kepadamu. Apabila engkau menghafalkan maka akan sangat berguna bagimu. Tetapi jika engkau anggap remeh maka kelak di hadapan Allah engkau tidak punya hujjah,” Kata Rasululullah saw.
Muadz bin Jabal menyanggupi dengan keteguhan hati. Kemudian, Rasulullah saw melanjutkan sabdanya. Muadz bin Jabal mendengarkan dengan serius agar dia dapat mengamalkan wasiat Rasulullah saw itu.
Kemudian, Rasulullah saw melanjutkan sabdanya, ”Sebelum menciptakan langit dan bumi, Allah SWT telah menciptakan tujuh malaikat. Ketujuh malaikat itu akan ditunjuk untuk menjaga tujuh pintu. Setelah Allah SWT menciptakan tujuh langit beserta tujuh pintunya, maka ke tujuh Malaikat itu menjaga Pintu-Pintu Langit itu. Masing-masing langit dijaga oleh satu Malaikat sesuai dengan derajat dan keagungannya.
Pada saatnya kelak, Al-Hafadzah, Malaikat pencatat amalan baik hamba Allah SWT akan membawa amalan hamba tersebut melewati tujuh pintu itu. Dan ketujuh malaikat penjaga Pintu Langit itu akan mengoreksi dan menyeleksi amalan-amalan setiap hamba yang dibawa Al-Hafadzah tersebut. Jika amalan dinilai baik, maka akan berlanjut ke Pintu Langit berikutnya. Jika amalan dinilai buruk, maka amalan itu akan ditolak oleh Malaikat Penjaga Pintu Langit.”
Syahdan peristiwa pada setiap pintu langit akan berbeda-beda. Ya semua tergantung amalan yang dibawa oleh Al-Hafadzah untuk dinilai oleh para Malaikat Penjaga Pintu Langit. Perisi\iwa-peristiwa yang terjadi di setiap Pintu Langit itu diceritakan dengan lugas oleh Rasulullah saw kepada Muadz bin Jabal agar mencapai pelajaran bagi kita, umat Muhammad saw.
Sumber: Diambil dari Buku Kisah Hikmah Para Sufi & Ulama Salaf Karya Ali Abdullah