Referensi pihak ketiga
10Berita, Seret nama Tito Karnavian, Sepekan belakangan, hasil kerja jurnalistik sejumlah media yang tergabung di Indonesialeaks tersebut mengundang komentar beberapa pihak. Mulai dari organisasi sipil, bekas pimpinan KPK hingga Presiden Joko Widodo.
Pasalnya Laporan investigasi IndonesiaLeaks mengenai dugaan perusakan barang bukti oleh dua bekas penyidik KPK dari kepolisian, menyeret nama Kapolri Tito Karnavian, tersebut menuai respons pelbagai kalangan.
Barang bukti yang diduga dirusak oleh penyidik dari unsur Polri tersebut, berupa buku bersampul merah berisi catatan transaksi keuangan CV Sumber Laut Perkasa, perusahaan ini milik Basuki Hariman, yang merupakan importir daging yang kini mendekam di penjara karena terbukti telah memberikan suap kepada hakim Mahkamah Konstitusi (MK), Patrialis Akbar.
Nama Tito Karnavian Terseret dalam Dugaan Suap
'Buku merah' catatan Suap tersebut, diduga memuat sejumlah pejabat yang menerima aliran uang suap pengusaha Basuki Hariman untuk memperlancar usahanya. Beberapa di antaranya diduga merujuk ke Tito Karnavian.
Anggota Dewan Pers: Laporan Ini Dikerjakan Profesional
Menanggapi terkait laporan Indonesialeakx tersebut, Anggota Dewan Pers Nezar Patria, angkat bicara terkait laporan Indonesialeaks.
Nezar Patria menilai, bahwa laporan yang telah dibuat oleh Indonesialeaks tersebut, dikerjakan secara profesional. Pernyataan anggota Dewan pers ini menanggapi tudingan sejumlah pihak yang menyebutkan bahwa temuan IndonesiaLeaks sebagai kabar bohong.
Dirinya meminta, agar kedua kubu capres-cawapres untuk lebih jernih memperlakukan karya jusnalistik ini, bukan malah mempolitisasi kasus tersebut.
Nezar menjelaskan, bahwa bila kita baca laporannya, dilengkapi dengan dokumen-dokumen, hasil observasi dan penelusuran yang cukup panjang, serta kolaborasi media-media yang memiliki integritas.
Nezar menambahkan, sejauh ini apa yang dilakukan oleh IndonesiaLeaks terlihat memakai standar jurnalisme yang profesional, pungkas Nezar kepada KBR, Jumat (12/10/2018).
Sumber: www.kbr.id/nasional/10-2018/97654.html