Fahri Hamzah: Prabowo dan Mahfud MD Sama-Sama Korban Kebohongan
Fahri menyindir Mahfud yang tidak jadi calon wakil presidennya Joko Widodo, padahal sebelumnya, Mahfud digadang-gadang menjadi pendamping Jokowi.
“Mahfud MD mengatakan kepada wartawan, ini panggilan sejarah akhirnya yang dipilih Jokowi, saya sudah menjahit baju, besok saya akan ke KPU,” kata Fahri di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (5/10/2018).
BACA JUGA: Ceramah di Tasikmalaya, UAS Bahas Medsos dan Suap-Menyuap CPNS
Namun diketahui, yang menjadi pendamping Jokowi dan diumumkan di menit akhir justru Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) non aktif Ma’ruf Amin.
“Ternyata pak Jokowi mengumumkan orang yang berbeda,” lanjut Fahri.
Fahri mengatakan, Ratna saat ini sudah menjadi tersangka karena kebohongannya itu. Sementara kasus Mahfud MD menurutnya malah jadi menguap begitu saja.
BACA JUGA: Jadi Tersangka Hoax, Ratna Sarumpat Terancam 10 Tahun Penjara
“Ayolah mana ahli hukum yang jago-jago, ayo kita debat di sini kita terhadap dua fakta ini,” ujar Fahri.
Karena itu, menurut dia jika ada hari anti hoax nasional yang diusulkan banyak pihak, momentumnya jangan hanya karena Ratna saja. Tapi juga saat kebohongan terhadap Mahfud.
“Ya asal tokohnya jangan satu, tokohnya harus banyak yang bohong. Itu yang menjadi korban kebohongan itu bukan hanya Pak Prabowo, tapi Pak Mahfud MD juga. Kalau Pak Prabowo dan Pak Mahfud MD jadi dianggap sebagai ikon korban kebohongan,” demikian Fahri. []
SUMBER: VIVANEWS
Islampos.
