Penganiayaan Aktivis Ratna Sarumpaet Disebut Mirip Operasi PKI
10Berita – Aksi penganiayaan yang menimpa aktivis senior Ratna Sarumpaet menggegerkan publik. Hal tersebut bahkan disebut mirip dengan operasi ala PKI.
Anggota DPR RI Mardani Ali Sera mengutuk keras pelaku penganiayaan tersebut.
Menurutnya, penyerangan dan penganiayaan yang menimpa Ratna Sarumpaet merupakan kejadian yang sangat keji dan biadab.
Bahkan, menurut Mardani, peristiwa ini polanya serupa dengan gerakan G30S PKI.
“Gaya (penganiayaan) ini hampir sama seperti PKI, apalagi kita kemarin baru nobar film PKI,” ujar Mardani, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (2/10).
“Persekusi terhadap Ratna di beberapa tempat, kemudian terjadi bentrok horizontal, itu semua gaya PKI. Ini harus jadi keprihatinan kita bersama,” Mardani mengingatkan.
Bagi Mardani, kejadian ini juga merupakan bencana terhadap alam demokrasi di Tanah Air. Karena Ratna merupakan tokoh perjuangan dan aktivis yang sejak dulu selalu kritis menyuarakan suara-suara rakyat kecil.
“Ratna jadi aktivis bukan kemarin sore. Ratna dari dulu sudah (konsisten) memerjuangkan hak-hak sipil,” ungkap Mardani.
Karenanya, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Sandiaga ini meminta polisi segera mengusut tuntas pelaku dan aktor dibalik penganiayaan tersebut.
“Peristiwa ini harus diusut tuntas oleh teman-teman aparat kepolisian,” katanya.
Sebelumnya, beredar informasi di jejaring media sosial dan sejumlah grup WhatsApp beredar foto yang memperlihatkan wajah seorang perempuan mirip Ratna Sarumpaet di ruang perawatan sebuah rumah sakit. Dia tampak mengenakan baju pasien, dengan rambut diikat ke belakang.
Juru bicara (Jubir) capres-cawapres Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno, Pipin Sopian membenarkan informasi penganiyaan terhadap aktivis Ratna Sarumpaet.
Ratna diduga menjadi korban pemukulan sejumlah orang, Senin (1/10) petang.
“Iya betul,” ujar Pipin saat dihubungi TeropongSenayan, Selasa (2/10/2018).
Namun, saat ditanya soal kronologis peristiwa nahas yang menimpa Ratna tersebut, Pipin mengaku belum bisa membeberkannya. (tsc)
Sumber : Eramuslim
