Permak Mobil China Jadi Esemka. Jokowi Hilang Pamor, Terbongkar
10Berita, Mobil Esemka siap diluncurkan secara massal mendekati Pilpres 2019. Mobil kebanggaan Joko Widodo ketika menjadi Wali Kota Solo itu bukan lagi hasil karya anak bangsa. Pasalnya, Esemka tidak lebih mobil impor China yang dipermak di dalam negeri.
Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Kementerian Perindustrian Putu Juli Ardika mengungkapkan produksi mobil Esemka akan mengandalkan sebagian impor komponen dari China. Hingga kini, belum ada informasi terkait dengan tingkat komponen dalam negeri pada kendaraan bermotor mobil Esemka.
Meski begitu, dilansir Bisnis, Jumat, (11/10/2018), Putu mengatakan, produsen mobil Esemka akan terus mengupayakan penggunaan komponen produksi dalam negeri melalui part by part. Esemka sempat meminta informasi agar dapat dipertemukan dengan industri lokal komponen KBM (kendaraan bermotor mobil).
Komponen apa yang akan digunakan untuk membesut mobil dinas Jokowi ketika menjadi Wali Kota Solo itu? Pemenuhan kebutuhan komponen impor untuk keperluan produksi dapat dilakukan menggunakan importasi secara terurai utuh (completely knock down) atau terurai sebagian (incompletely knock down). Kondisi tersebut diatur dalam Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 34 Tahun 2017 juncto Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 5 Tahun 2018 tentang Industri Kendaraan Bermotor Roda Empat atau Lebih.
Esemka akan mengandalkan importasi pemenuhan kebutuhan impor dilakukan melalui part by part. Saat ini, Kementerian Perhubungan memastikan delapan tipe mobil Esemka telah mengantongi sertifikat uji tipe (SUT) dengan 8 tipe
Kedelapan tipe mobil Esemka tersebut adalah Garuda I 2.0 (4x4) MT, Bima 1.3 L (4x2) M/T, Bima 1.0 (4x2) M/T, Niaga 1.0 (4x2) M/T, Bima 1.8D (4x2) M/T, Bima 1.3 (4x2) M/T, Borneo 2.7D (4x2) M/T, dan Digdaya 2.0 (4x2) M/T.
Jenis mobil tersebut mencakup mobil penumpang, kendaraan angkutan barang bak terbuka, minibus, dan kendaraan angkutan kabin ganda. Sebagian dilengkapi dengan mesin berbahan bakar bensin, sebagian lain berbahan bakar solar.
Mobil Esemka tersebut hanya berstandar Euro 2. Jadi empat di antaranya yang bermesin bensin dipastikan tidak bisa diproduksi massal karena berstandar Euro 2. Sebab, sejak 7 Oktober 2018, semua mobil baru bermesin bahan bakar bensin wajib berstandar Euro 4.
Mendekati Pilpres 2019, nama Esemka kembali meroket setelah cawapres KH Ma'ruf Amin mengatakan mobil besutan Jokowi akan diproduksi massal di bulan Oktober.
Sebelumnya, mobil Esemka sempat menjadi perbincangan hangat ketika Jokowi akan menjadikan mobil made in Solo ini sebagai mobil nasional. Mobil Esemka ini pula yang melambungkan nama Jokowi di Pilkada DKI Jakarta 2012 dan Pilpres 2014.
Mobil mewah dengan harga murah besutan dalam negeri ini sempat membuka mimpi bankitnya sektor industri otomotif Indonesia. Jokowi berjanji akan menjadikan Esemka sebagai memiliki mobil nasional jika menjadi Presiden ke-7 RI. Sayangnya, mobil yang selalu muncul mendekati pesta demokrasi ini tidak lebih dari mobil made in Cina yang dipermak di dalam negeri. Mobil yang mengandalkan impor ini diprediksi bakal sulit untuk kembali melambungka nama Jokowi di Pilpres 2019.(triaji)
Sumber : UC News
+ IKUTI