10Berita, Untuk dapat berkontestasi sebagai calon presiden tentunya seluruh rakyat Indonesia memiliki kesempatan yang sama, hanya saja sesuai UUD 1945 Pasal 6A mengatakan bahwa calon presiden harus diusung oleh partai politik. Hal ini tentunya mempersempit peluang calon yang bukan kader partai untuk mendapatkan rekomendasi yang menjadi syarat.
Sebelumnya nama Gatot Nurmantyo menguat sebagai salah satu calon presiden yang potensial. Elektabilitas yang dimilikinya diperoleh semenjak menjadi panglima TNI. Ketegasan dan keberanian gatoto dinilai sangat sesuai untuk memimpin Indonesia. Gatot pun yang berhasrat untuk menjadi capres melakukan safari politik kebeberapa petinggi partai untuk meminta dukungan. Untuk menggalang simpati dan dukungan masyarakat terbentuk Relawan Selendang Putih Nusantara.
Hanya saja hingga berakhirnya masa pendaftaran, Gatot gagal meyakinkan partai untuk mendukung pencalonannya. Pendukung Gatot Nurmantyo, Relawan Selendang Putih Nusantara (RSPN) memutuskan mendukung pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada pemilihan presiden (Pilpres) 2019.
Referensi pihak ketiga
"Kami kecewa Bapak Gatot Nurmantyo tidak mendapat tiket maju sebagai Capres di 2019. Tapi sebagai organisasi independen kami memutuskan mendukung pencalonan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno di Pilpres 2019," kata Ketua Umum RSPN, Sumiarsi dalam keterangan tertulis yang diterima CNNIndonesia.com, Senin (20/8).
Selendang Putih Nusantra mengklaim punya 29 dewan pimpinan wilayah di 34 provinsi. Menurut Sumiarsi, pihaknya kini tengah mempersiapkan pembentukan pengurus DPD dan DPC di seluruh Indonesia. 
Melihat RSPN yang tersebar di seluruh provinsi tentunya harus diperhitungkan sebagai sebuah kekuatan politik yang mampu terorganisir. Dengan bergabungnya RSPN dalam hal ini tentunya akan menambah kekuatan kubu oposisi yang saat ini tengah mengumpulkan kekuatan untuk menumbangkan Incumbent yakni Presiden Jokowi.
Sumber : CNN Indonesia