Saksi Kunci Suap Bakamla Menghilang. Demokrat Lempar Sindiran Menohok. PDIP Kegerahan?
10Berita, Kabar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang mengaku kehilangan jejak saksi kunci dalam kasus korupsi proyek satelit Bakamla, membuat publik keheranan. Hal ini jelas menjadi amunisi bagi oposisi untuk menyerang.
Seperti diberitakan cnnindonesia.com (19/10/2018), KPK belum berhasil melacak keberadaan Ali Fahmi Habsyi. Kader PDIP ini merupakan salah satu saksi kunci dugaan suap pengurusan anggaran pengadaan satelit di Bakamla. Ironisnya, Ali Fahmi seakan buron sejak setahun lalu.
Ali Fahmi sangat dinanti kehadirannya karena diperlukan KPK untuk menindaklanjuti kesaksian Fayakhun Andriadi yang menyebut ada keterlibatan keluarga Presiden Jokowi dalam proyek satelit Bakamla. Sebelumnya dalam persidangan di Pengadilan Tipikor, Rabu (18/10), Fayakhun mengaku diperkenalkan dengan keluarga Jokowi oleh Ali Fahmi.
Kondisi demikian dimanfaatkan kader Demokrat untuk menyindir KPK dan menyerang PDIP. Lewat cuitannya di akun twitter @AndiArief__ (19/10), Wasekjen Partai Demokrat menyarankan kepada KPK agar bertanya kepada Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto soal keberadaan Ali Fahmi Habsyi.
Menohok juga sindiran Andi kepada Hasto. Bisa jadi karena seringnya Hasto mengkritik dan menyindir Demokrat, Andi secara khusus juga mengarahkan sindirannya pada Sekjen PDIP itu.
Bahkan lewat cuitan di akun twiter yang sama, Andi mengangap Ali Fahmi bisa saja berlindung di lingkaran keluarga Jokowi agar tidak terjerat oleh KPK.
"Kalau ingin dapat perlindungan, berhubunganlah dengan keluarga Jokowi. Paling-paling cuma akan dinyatakan buron. Inilah tafsir baru masyarakat dalam pemberantasan korupsi."
Pihak KPK hingga kini belum memasukkan Ali dalam Daftar Pencarian Orang (DPO). Juru Bicara KPK Febri Diansyah menyebut lantaran status Ali masih sebagai saksi, belum tersangka.
Apakah dengan begini kasus suap Bakamla bakal mandek karena menunggu kehadiran saksi kunci tersebut? Sementara apakah 'serangan' Andi Arief bakal membuat PDIP dan kubu Jokowi 'kegerahan'?
Kita masih menantikan kelanjutannya.**
Sumber : UC News