Setahun Kepemimpinan Anies Baswedan, Berikut Sederet Janji yang Sudah Terlaksana
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat melakukan sesi wawancara khusus dengan Tribun Network di Gedung Balaikota, Jakarta Pusat, Senin (15/10/2018). Pada wawancara tersebut tim Tribun membahas mengenai kinerja Anies selama 1 tahun kebelakang sekaligus kinerja kedepannya yang akan dia lakukan. Tribunnews/Jeprima
10Berita - Satu tahun Anies Baswedan memimpin DKI Jakarta jatuh pada Selasa (16/10/2018).
Anies Baswedan dan Sandiaga Uno resmi dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta oleh Presiden Joko Widodo pada 16 Oktober 2017 lalu.
Belakangan, Sandiaga Uno memilih mengundurkan diri meninggalkan Anies Baswedan lantaran ingin fokus sebagai calon wakil presiden pendamping Prabowo Subianto di Pilpres 2019.
Melansir dari akun Instagram @dkijakarta, Anies Baswedan sudah menjalankan 31 program selama satu tahun menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta dari 167 program yang akan dijalankan untuk memenuhi 23 janjinya.
1. Hentikan reklamasi Teluk Jakarta
dkijakarta
2. Luncurkan program SAMAWA DP 0 Rupiah yang akan dibuka pendaftarannya mulai 1 November
dkijakarta
3. Integrasi 11 operator bus kecil bergabung dalam program OK OTrip
dkijakarta
4. Pemberian Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus kepada 805 ribu siswa di DKI Jakarta
dkijakarta
5. Meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)
dkijakarta
6. Peningkatan kualitas kawasan dan permukiman melalui Community Action Plan (CAP)
7. Penanganan korban tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak melalui rumah aman
dkijakarta
8. Peningkatan kemampuan merespon aduan, dapat diselesaikan dalam kurun waktu 0-14 hari.
9. Realisasi Taman Benyamin Sueb.
10. OK OCE di 44 kecamatan dengan total peminat mencapai 53.798 wiraswasta.
11. Membangun skybridge di Tanah Abang.
12. Progress konstruksi MRT mencapai 96.54%
13. Meluncurkan layanan S1 DUKUN 3in1 yang memfasilitasi pelayanan enam macam dokumen kependudukan.
14. Diklat bagi 250 orang pengemudi angkutan umum dan akan terus meningkat.
15. Revitalisasi Pusat Dokumentasi H.B.Jassin.
16. Realisasi pendapatan daerah TA 2017 mencapai 64.82 triliun (103.69%).
17. Pemberian hibah untuk guru swasta dan madrasah swasta, RP 500 ribu/bulan.
18. Peserta Jaminan Kesehatan Semesta DKI Jakarta mencapai 98%, melebihi target nasional sebesar 95%.
19. Tiga SMK Negeri (27, 56, 57) telah berstatus BLUD.
20. Membangun 100 gedung dan merehabilitasi 109 gedung sekolah.
21. Operasi Pasar Murah di 44 kecamatan jelang lebaran.
22. Meluncurkan aplikasi OYES sebagai sarana pemesanan bahan pokok dan telah diunduh 80.000 pedagang Pasar Jaya.
23. Memperluas penerima program subsidi pangan murah (daging sapi, daging ayam, telur, dan beras) kepada penyandang disabilitas, lansia, buruh, selain penerima KJP Plus, PJLP, dan penghuni rusun dengan penganggaran mencapai RP 885 miliar.
24. Pemberian Kartu Lansia Jakarta (KLJ) kepada 22.970 lansia di Jakarta.
25. Meluncurkan masterplan TOD pertama di Dukuh Atas.
26. Pengembangan penggunaan aplikasi parkir online jukir dan lapakon di enam ruas jalan.
27. Membangun fasilitas publik ramah disabilitas berupa trotoar dan penyeberangan sebidang.
28. Menjadi pemenang We Love Cities 2018.
29. Jumlah aset mencapai 464,60 triliun dari jumlah tahun sebelumnya.
30. Terimplementasikan layanan SI DUKUN 3in1 di 10 RSUD & 2 RSUP/RSIA dengan melayani 18.874 dokumen secara terintegrasi sejak Januari-Juni 2018.
31. Pemberlakuan tindaklanjut laporan aduan masyarakat yang berpengaruh terhadap KPI kinerja dan 10% TKD Kepala Dinas.
dkijakarta
Kendati demikian, Anies Baswedan mengaku masih berupaya memenuhi janji kampanye.
Sebelum menjabat sebagai gubernur, Anies bersama dengan Sandiaga Uno sempat mengungkapkan 23 janji politik.
23 janji politik ini diturunkan menjadi 167 program.
Kemudian terdapat 527 kegiatan yang dibagi ke dalam 14 bidang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD).
"Komitmen kami menunaikan janji. Ketika janji ditunaikan apa yang dijanjikan diturunkan ke rencana kerja, lalu dieksekusi," ujar Anies, ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (15/10/2018).
•
•
Menurut dia, untuk menyelesaikan masalah di ibu kota diperlukan komitmen serius.
Diberikan kepercayaan memimpin Jakarta, membuat suami dari Fery Farhati Ganis itu mendapatkan amanat untuk menterjemahkan janji menjadi kenyataan.
Selama bekerja, dia mengaku tidak ingin langkah yang dilakukan hanya membentuk opini di masyarakat.
Dia menegaskan, mempunyai keinginan bekerja sebagai teknokrat, di mana semua rencana kerja dapat diselesaikan.
Namun, dia tidak ingin melakukan pekerjaan politik.
Dia mencontohkan, membangun suatu waduk, ketika sudah membangun dan melakukan perubahan, lalu diumumkan kepada masyarakat.
Untuk itu, kata dia, pembangunan dilakukan mengikuti jadwal teknokratik bukan jadwal politik.
Urusan politik, dia melanjutkan, setelah bekerja selama lima tahun.
"Kerja teknokratik semua rencana dilaksanakan. Kerja politik pembentukan opini. Di Jakarta, saya tidak ingin hanya pembentukan opini. Tidak perlu bentuk opini apa-apa yang saya perlukan semua yang saya janjikan terlaksana," kata dia.
Sehingga, dia menganggap, periode satu tahun masa jabatan seperti perayaaan sebuah ulang tahun.
"Kayak ulang tahun. Ini seperti ulang tahun diperingati karena tanggal ini," ujarnya.
Namun, berkaca kebelakang, dia melihat, keberhasilan seorang pemimpin tidak dilihat selama satu tahun masa jabatan.
Tetapi, dia mampu membuat perubahan di provinsi yang dipimpin.
Tetapi, dia mampu membuat perubahan di provinsi yang dipimpin.
"Setiap gubernur menjalankan rencana RPJMD. Hampir setiap kali berulang, tetapi itu hampir selalu dilupakan karena tidak menjadi perhatian publik. Lihat tiga sampai empat siklus kepemimpinan DKI. Saya berhasil dinilai bukan tahun pertama, tetapi di hasil," ungkapnya.
Untuk itu, dia menambahkan, masih akan fokus menyelesaikan permasalahan di ibu kota sesuai janji kampanye.
Sejauh ini, dia merasa menikmati sebagai gubernur.
"Fokus kepada rencana. Fokus kepada eksekusi. Tidak ada kegiatan sampai 2022. Di luar tepuk tangan atau tidak, tidak ada pilkada," katanya.Sumber
Sumber : TRIBUNJAKARTA.COM