Referensi pihak ketiga
Gedung Dalem. Akhirnya dua menteri Jokowi diperiksa KPU permasalahan pada saat acara IMF mereka mengacungkan foto satu jari bersama jajaran orang penting di Bank Dunia.
Awalnya Luhut membantah dengan mengatakan kalau satu jari artinya untuk Indonesia namun KPU perlu mengusut hal itu.
Referensi pihak ketiga
DIlansir dari laman Jpnn.com (20/10/18) Menjadi aneh ketika TKN Jokowi-Ma'ruf menyalahkan KPU terkait dipanggilnya dua menteri Jokowi untuk dijadikan saksi yang sebelumnya Bawaslu mendapatkan laporan terkait kampanye terselubung.
Tim Jokowi menyalahkan KPU karena dianggap tak sosialisasi aturan kampanye dengan jelas, mana yang dilarang dan lampu hijau dengan seksama. Luhut dan Sri Mulyani awalnya di penutupan IMF di Bali foto bersama Ketua IMF Christine Lagarde. Christine awalnya mengacungkan dua jari namun Luhut dan Sri meminta satu jari. 2 untuk Probowo dan 1 untuk Jokowi.
Kompas.com
Namun, Luhut mengingkari hal itu dan itu simbol saja 1 Indonesia. Luhut juga mengatakan sebelumnya pada ketua IMF itu bahwa satu Indonesia, "Oo, itu sih, kan saya bilang Indonesia nomor satu. Kan dia yang bilang, jadi saya bilang begini (sambil menunjukkan pose satu jari)," ujar Luhut.
Luhut hanya menyayangkan beda persepsi umum bahwa 1 adalah untuk JOkowi. Namun begitu Wakil Ketua TKN yaitu Abdul Kadir Karding tetap mendorong Luhut dan Sri Mulyani ikuti proses pemeriksaan.
Karding mengatakan, "Kalau penjelasan yang kami dengar dan lihat, itu sifatnya dan niatnya guyon atau spontan yang ingin menyatakan Indonesia nomor satu dalam penyelenggaraan forum IMF sepanjang ini."
Bentengsumbar.com
Karding meminta KPU sosialisa yang jelas ke depannya biar tidak ada yang seperti ini terulang kembali karena sudah tahu aturannya secara jelas. Karding juga sedikit mengaku kesulitan ketika menjadi caleg dengan peraturan-peraturan yang ada. Maka dari itu, Karding menilai Luhut dan Sri juga sepintas spontan saja dan tidak ingin ada niat jahat, ujarnya.
Sumber : UC News