10Berita, Viral sebuah video di mana dalam sebuah pidato, Prabowo Subianto menyebut warga Boyolali tidak bisa masuk hotel mewah di Jakarta.
www.liputan6.com
Video tersebut lantas dijadikan sebagai bahan untuk menjatuhkan capres no urut 02 tersebut dan bahkan mulai ada laporan bahwa warga Boyolali tak terima dengan candaan tersebut.
Tapi koordinator juru bicara pasangan no urut 02, Dahnil Azhar Simanjuntak, tegas mengatakan bahwa orang yang mengkritik candaan itu telah gagal paham.
Karena menurutnya, apa yang dilakukan Prabowo Subianto, di Boyolali, adalah bentuk candaan ke pendukungnya, dan candaan seperti itu adalah hal yang lumrah ketika terjalin keakraban, liputan6.com (4/11/2018).
"Pak Prabowo menggunakan istilah candaan wajah Boyolali itu biasa saja, kenapa? karena beliau berhadapan dengan masyarakat Boyolali yang pada saat itu, yang berkumpul itu pendukung beliau. Jadi Bercanda. Kita kumpul-kumpul juga suka bercanda dengan ringan seperti itu," ucap Dahnil di Cikini, Jakarta, Sabtu 3 November 2018.
"Statement Pak Prabowo di Boyolali itu kan konteksnya Pak Prabowo sedang menjelaskan tentang kesenjangan-kesenjangan ekonomi. Kemudian pembangunan yang banyak misalnya di Jakarta pada saat ini. Sedangkan rakyat kebanyakan itu bisa tertinggal dan tidak bisa menikmati fasilitas yang ada di pembangunan itu," ungkap Dahnil.
Dahnil Azhar kemudian justru balik menyindir adanya upaya politisasi dari candaan Prabowo tersebut, bahkan sampai ada pelaporan ke polisi.
"Justru saya pikir ini adalah upaya politisasi rasialisme. Jadi apa yang dilakukan oleh teman-teman dengan cara kemudian menggeser candaan Pak Prabowo bersama dengan pendukungnya, itu kemudian digeser menjadi isu rasialisme. Itu bahaya sekali loh," pungkasnya.
Sumber : UC News