Elektabilitas Prabowo Dinilai Naik Berkat 'Tampang Boyolali'
10Berita Rembang, Penanggung jawab pemenangan pasangan calon Presiden dan wakil Presiden nomor urut 2, Sudirman Said mengatakan kejadian viral soal 'tampang Boyolali' justru meningkatkan optimisme Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi. Di Jawa Tengah, Prabowo-Sandi akan meraup suara yang tinggi.
"Bismillah Insyaallah menang, angkanya kita serahkan kepada yang diatas.
Kita optimis. Kan malah sebaliknya, mana yang lebih simpatik," katanya saat menghadiri acara deklarasi tim relawan pemenangan Prabowo - Sandi, di Gedung Haji Kabupaten Rembang, Sabtu (10/11/18).
Ia menjelaskan, sikap tegas yang dilakukan Prabowo untuk meminta maaf usai insiden 'tampang Boyolai' lah yang justru akan mengundang simpati masyarakat. Meskipun, diakuinya banyak pula respon buruk dari masyarakat sesudah permintaan maaf tersebut dilontarkan.
"Pak Prabowo untuk yang kesekian kali kalo memang keliru ya minta maaf. Tapi yang tidak enak itu kan respon sesudah itu," jelas Sudirman.
Sudirman pun menilai, saat ini lebih baik dalam berkampanye untuk tidak fokus hal semacam itu. Namun, dalam berkampanye selayaknya fokus pada hal - hal perbaikan yang pada pemerintahan sebelumnya menjadi permasalahan.
"Menurut saya kampanye itu fokusnya jangan yang begitu-begitu. Fokusnya pada penyadaran masyarakat, bahwa kita punya persoalan ekonomi, punya persoalan sulitnya lapangan kerja, harga-harga yang tidak terjangkau. Itu yang harus jadi fokus. Jadi hal semacam itu tidak pengaruh," katanya. [hpy]
Sumber : inilah.com"Bismillah Insyaallah menang, angkanya kita serahkan kepada yang diatas.
Kita optimis. Kan malah sebaliknya, mana yang lebih simpatik," katanya saat menghadiri acara deklarasi tim relawan pemenangan Prabowo - Sandi, di Gedung Haji Kabupaten Rembang, Sabtu (10/11/18).
Ia menjelaskan, sikap tegas yang dilakukan Prabowo untuk meminta maaf usai insiden 'tampang Boyolai' lah yang justru akan mengundang simpati masyarakat. Meskipun, diakuinya banyak pula respon buruk dari masyarakat sesudah permintaan maaf tersebut dilontarkan.
"Pak Prabowo untuk yang kesekian kali kalo memang keliru ya minta maaf. Tapi yang tidak enak itu kan respon sesudah itu," jelas Sudirman.
Sudirman pun menilai, saat ini lebih baik dalam berkampanye untuk tidak fokus hal semacam itu. Namun, dalam berkampanye selayaknya fokus pada hal - hal perbaikan yang pada pemerintahan sebelumnya menjadi permasalahan.
"Menurut saya kampanye itu fokusnya jangan yang begitu-begitu. Fokusnya pada penyadaran masyarakat, bahwa kita punya persoalan ekonomi, punya persoalan sulitnya lapangan kerja, harga-harga yang tidak terjangkau. Itu yang harus jadi fokus. Jadi hal semacam itu tidak pengaruh," katanya. [hpy]
