indeks-daya-saing-infrastruktur-indonesia-naik (foto: koransulindo.com)
Dalam sebuah kesempatan ketika menjadi narasumber di sebuah program televisi ‘Tokoh Kita’ (13/10/2018), Mantan Menteri Koordinator Ekonomi di era presiden Gus Dur, Kwik Kian Gie, melontarkan kritik pedasnya kapada kepemimpinan Presiden Joko Widodo.
Menurut Kwik pemerintahan Jokowi memang cukup galak membangun infrastruktur, namun ironisnya di waktu yang sama Jokowi semakin dalam tertimbun utang yang kian menumpuk. Namun demikian Kwik Kian Gie pun tidak sepenuhnya menyalahkan Jokowi atas menumpuknya utang negara ini, dibelakang Jokowi menurut Kwik terdapat banyak Menteri-menteri dan ekonom hebat. Namun, ia menduga, Jokowi tidak mau mendengar usulan para menteri tersebut.

kwik-kian-gie (foto: ngopibareng.id)
“Menterinya kan teknokrat-teknokrat, doktor-doktor, Ibu Sri Mulyani dipuji sebagai Meteri Keuangan terbaik di dunia mengapa (tetap berutang)? Dugaan saya sudah memberitahu tapi pak Jokowi gak mau tau, (prinsipnya) pokoknya, dugaan saya begitu,” ungkap Kwik, dilansir tribunnews.com (15/10/2018).
Dalam pandangannya seorang Presiden tidak harus menguasai segala bidang, hanya saja harus memiliki pandangan untuk menyerap masalah-masalah yang timbul, seorang presiden harus memiliki sudut pandang yang luas dalam menyikapi setiap persoalan bangsa, termasuk sisi ekonomi.
“Dia harus punya pandangan yang bisa menyerap o iya, yang saya amati kecenderungan Pak Jokowi gak mau tau, pokoknya ini,” ujar Kwik.

buat-apa-pembangunan-infrastruktur-kalau-mengandalkan-utang-luar-negeri (foto: tribunislam.com)
Selain itu Kwik juga menyoroti polemik Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yang menunggak, dalam hal ini BPJS seharusnya digunakan untuk proyek pembangunan yang lain seperti yang diterapkan di banyak negara maju, sebab menurutnya BPJS merupakan gudang uang yang dikumpulkan dari premi untuk membiayai mereka yang sedang sakit.
“Presentasi yang sedang sakit itu kecil sekali, jadi premi itu menumpuk besar sekali di semua negara itulah yang dipakai untuk membiayai perumahan jangka panjang perumahan rakyat, lah kita tidak,” tandas politikus PDIP ini.
Dalam kesempatan tersebut, Kwik juga bercerita soal pengalamannya bisa menjadi ekonom yang juga berpolitik praktis, berawal ketika ia menempuh pendidikan di London jurusan ekonomi politik, kemudian terinspirasi dari nasihat sang kakak, Kwik mulai mengubah dirinya untuk lebih memilih belajar ilmu ekonomi agar bisa menjadi penyelenggara negara daripada menjadi politikus.

utang-pemerintah-dari-zaman-ke-zaman (foto: detik.com)
Menurut sang kakak, ilmu ekonomilah yang bisa mensejahterakan rakyat, bukan ilmu politik sehingga Kwik pun mantap belajar semua teknik yang ada di ilmu ekonomi, ia yakin dengan ilmu ekonomilah rakyat bisa sejahtera dan berkeadilan, sementara politik yang bahasannya seputar demokrasi, oligarki, monarki dan lain lain merupakan hal yang sangat mudah dipelajari tanpa sekolah.

Sumber;
tribunnews.com/2018/10/15/kwik-kian-gie-sebut-jokowi-galak-bangun-infrastruktur-tapi-banyak-menumpuk-utang