golkar dan jokowi (foto; tribunnews.com)
10Berita, Partai Golkar sejak jauh hari diketahui sudah menyatakan dukungannya terhadap Joko Widodo untuk maju dua periode, hingga belakangan muncul isu perpecahan ditubuh golkar sendiri lantaran tidak terwakilkannya kader mereka menjadi cawapres Jokowi.
Seperti dilansir laman mediajakarta.com (22/08/2018), Anggota Dewan Pembina Partai Golkar, Fadel Muhammad dengan tegas menyatakan jika mendukung pemenangan Jokowi di Pilpres 2019 sama sekali tidak mendatangkan keuntungan apapun bagi Golkar, terutama dari dampak elektoral di Pemilu Legislatif nanti.

Fadel muhammad (foto; rimanews.com)
Menurutnya pilpres nanti merupakan pertarungan antara PDI-P dan ke Gerindra, sehingga suara rakyat akan terbelah dua terhadap kedua partai tersebut, Golkar sebagai partai ketiga terancam elektabilitasnya, lantaran tidak ada calon Presiden atau wakil presiden dari Golkar, Ia lalu mengambil kesimpulan tidak ada untungnya mendukung Jokowi.
Perpecahan di internal Partai Golkar mulai muncul ke permukaan sejak terpilihnya Ma’ruf Amin sebagai cawapres Jokowi, hal ini tentu melahirkan kekecewaan bagi para kader Golkar yang menaruh harapan besar Jokowi akan menggandeng Ketum Golkar, Airlangga Hartarto sebagai cawapresnya.
Perpecahan ini bisa jadi berpotensi menjadi pemicu bagi para kader Golkar untuk menyeberang ke pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, dan hal ini diakui sendiri oleh Fadel Muhammad yang mengatakan kemungkinan tersebut cukup besar, apalagi sosok Sandiaga Uno yang merupakan putra Gorontalo sangat dekat dengan Golkar.

soliditas-partai-golkar (foto; beritasatu.com)
Untuk menyamakan sikap, Partai Golkar akan menggelar pertemuan terlebih dahulu di internal partai, sebab perpecahan tidak hanya soal dukungan ke Jokowi, tetapi juga berpotensi masuk ke dalam struktur kepengurusan.
Sumber:
mediajakarta.com/amp/2018/08/22/golkar-tidak-ada-untungnya-dukung-jokowi/