OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Jumat, 30 November 2018

Hasil Survei Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf Makin Tinggi Ternyata Hoax?

Hasil Survei Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf Makin Tinggi Ternyata Hoax?

10Berita  Menjelang Pilpres 2019, kita semua memang akan penasaran dengan siapa yang akan menjadi pemenangnya nanti. Beberapa lembaga survei pun akhirnya melakukan survei dan sekitar 5 lembaga survei kredibel menyatakan bahwa elektabilitas Jokowi-Ma'ruf makin tinggi.
Namun ada yang tidak setuju akan hal ini. Dari kubu Prabowo yakni Wakil Ketua Umum Gerindra Arief Poyuon menduga hasil survei tersebut sebagai pesanan. Dirinya yakin karena lembaga survei tersebut pernah diundang ke istana pada Mei lalu.
"Lima lembaga survei yang menyatakan elektabilitas Jokowi-Maruf Amin selalu leading patut dicurigai. Pertama, kelima lembaga survei opini tersebut sebelumnya di bulan Mei 2018 di undang ke Istana. Artinya ada pesan-pesan khusus alias pesanan survei serta tidak independent," kata Arief dalam keterangan tertulis seperti yang dilansir dari m.liputan6.com (Rabu, 10/10/2018)
Arief mengatakan bahwa, lembaga survei asal Amerika yakni Gallup justru menolak undangan dari penguasa yang akan maju lagi di Pilpres. Sangat berbeda dengan lembaga survei Indonesia.
nasional.kompas.com
ringkaskata.com
m.liputan6.com
"Tidak pernah yang namanya mbahnya lembaga survei opini yang mensurvei pilpres di Amerika Serikat, Gallups mau diundang sama Presiden Amerika Serikat incumbent. Beda sama lembaga survei di Indonesia ya," tutur Arief.
Lanjut Arief, seharusnya peningkatan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf seimbang dengan kinerja dalam bidang ekonomi. Tapi nyatanya, kini banyak para pemegang surat utang negara melepasnya besar-besaran.
"Terjadi capital flight besar-besaran, serta ketidak percayaan para ekportir serta perusahaan penghasil US dollar untuk menahan dollar di dalam negeri. Nah semua ini yang akhirnya membuat dollar tembus hingga 15 ribu lebih dan menuju 16 ribu," paparnya.
Kemudian, hasil polling di media sosial juga tak ada satupun yang menyatakan bahwa elektabilitas Jokowi-Ma'ruf makin tinggi. "Jadi kesimpulannya hasil survei yang dilakukan oleh lembaga yang katanya kredibel dipastikan adalah hoaks dan jadi-jadian ya," tandas Arief.
Well, menurut kamu apakah benar dugaan Arief? Tulis pendapatmu di komentar ya!

Referensi
m.liputan6.com