Jokowi Tak Jujur, Pilpres Rasa Pilkades
Pasangan capres-cawapres, Jokowi-Maruf Amin dan Prabowo-Sandiaga Uno
10Berita Jakarta - Masyarakat mulai jenuh dan bosan dengan kampanye dua kubu pasangan capres-cawapres yang berlaga dalam kontestasi Pilpres 2019 mendatang. Bahkan, Pilpres dianggap seperti pemilihan kepala desa (Pilkades).
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat Andi Arief mengatakan, berdasarkan fakta di lapangan, rakyat jenuh disuguhi perdebatan yang tidak memberi pencerahan dan penyelesaian terhadap persoalan yang sedang dihadapi bangsa Indonesia."Sudah muncul gejala kebosanan melihat kampanye Pak Jokowi dan Pak Prabowo termasuk kampanye para jubirnya. Semalam di sebuah warung kopi ada pengunjung yang meminta ganti chanel saat sebuah televisi siarkan debat genderuwo, buta dan budeg," kata Andi, seperti dikutip dalam akun twitternya, @AndiArief__, Selasa (13/11).
Sementara, kata Andi, para tim kampanye Presiden Jokowi disibuki dengan menepis isu keturunan PKI, anti Islam, dan antek Cina. Padahal, masyarakat menunggu penjelasan resmi dari Presiden Jokowi sendiri.
"Pak Jokowi sibuk menjawab dia bukan keturunan PKI dan tidak anti Islam tidak antek Cina. Sebetulnya masyarakat menunggu penjelasan resmi dari dirinya sendiri. Bukan mulut orang lain. Selama tiga hal itu menjadi beban karena tidak terus terang, maka kampanye pilpres rasa Pilkades," kata Andi.
Selain itu, lanjut Andi, Pilpres 2019 juga dianggap tidak menarik perhatian publik, jika Jokowi selaku petahana tidak jujur dengan hasil kinerja pemerintahannya selama empat tahun.
"Mengapa Pilpres tidak menarik? Karena petahana tidak jujur soal ketidakberhasilan. Mungkin takut kehilangan dukungan. Ketakutan ini bisa ditutup dengan janji yang realistis ke depan. Penantang pasti akan menawarkan janji. Rakyat akan melihat dua janji. Nggak peduli santri apa bukan," demikian Andi.
Sumber : Jurnas