Sandiaga di Pasar Baru Panam, Pekanbaru, Riau. (Foto: cnnindonesia.com/Tim Media Prabowo Subianto-Sandiaga Uno)
10Berita  Presiden Jokowi yang mengunjungi pasar usai Cawapres Sandiaga, mengakibatkan polemik seoal kenaikan harga-harga di pasar. Sandiaga berkesimpulan perlu hadirnya sebuah lembaga atau institusi milik pemerintah untuk menjaga kestabilan harga di pasar. Sementara Jokowi menolak ada kenaikan harga-harga di pasar. Lalu mana yang benar?
Sebagaimana dinukil dari cnnindonesia.com(20/11) Wasrihah penjual gado-gadonya di Tangerang Selatan, mengakui harga kebutuhan pokok memang naik. Namun baginya bukan hal luar biasa karena kenaikan terjadi sejak lebaran lalu. Menurutnya, sejak lebaran lalu, komoditas seperti sayur mayur memang sudah naik. Belakangan beras dan bumbu-bumbu ikut naik.

Jokowi berkunjung ke Pasar Sambi Boyolali, Jateng (Foto: detik.com)
Untuk beras, harga Rp8.000 per kilogra dulu termasuk beras berkualitas bagus. Namun menurut Wasrirah, kini untuk menikmati beras enak harganya Rp10.000 per kilogram. Sedangkan tempe, belum ada kenaikan. Meski sejumlah kebutuhan naik, perempuan asal Tegal ini belum merasa untuk menaikan harga jual. Ia mengaku tak tega pada pelanggan.
Risikonya, pendapatan hariannya turun. Agar tidak terlalu turun drastis, Wasrihah menyiasati dengan mengurangi sedikit porsi gado-gadonya. Dengan begitu, pelanggan tidak pergi.
Senada dengan Wasrihah, Kasturoh seorang pemilik warung nasi khas tegal (warteg) di Lebak Bulus, Jakarta Selatan juga mengakui ada kenaikan harga kebutuhan pokok. Namun ia juga tak tega jika menaikan harga dagangannya. Kasturoh juga menyebut harga naik sejak lebaran lalu. Khusus untuk beras, kenaikan terjadi memang dalam beberapa waktu terakhir. Ia juga tak tega jika harus menaikan harga menu nasi warteg yang dijualnya. Ia baru berani menaikkan harga saat lebaran. Itu pun hanya Rp1.000 per-porsinya.
Baik Wasrihah maupun Kasturoh enggan menyebut dukungannya pada salah satu capres. Mereka hanya berharap presiden selanjutnya bisa menstabilkan harga bahan pokok dan yang lebih mementingkan kebutuhan rakyat.

Wasrihah,pedagang gado-gado d kawasan Tangerang Selatan mengakui harga bahan pokok naik. (CNN Indonesia/Aini Putri Wulandari)
Sumber : UC News